Nakita.id - Untuk bisa hamil, urusannya tidak sesederhana seperti, “lakukan hubungan seks dan tunggu hasilnya”. Pembentukan janin dalam tubuh calon ibu adalah sebuah proses yang kompleks, panjang, melibatkan banyak hormon dan sel, membutuhkan nutrisi lengkap, dan tentunya organ reproduksi yang sehat. Semuanya itu bisa dikatakan sebagai bahan ramuan untuk menghadirkan si jabang bayi. Karena begitu seriusnya proses kehamilan ini, maka Ibu perlu tahu proses terjadinya pembuahan lewat tahapan-tahapannya Sejatinya, proses terjadinya pembuahan dikatakan berhasil apabila sel sperma berhasil menembus sel telur (ovum) yang sudah matang di daerah tuba falopi (saluran telur).Setiap bulan, salah satu indung telur pada tubuh perempuan akan memproduksi 15 sampai 20 sel telur (ovum), lalu melepaskan satu sel telur yang paling matang ke tuba falopi dan siap dibuahi. Peristiwa yang disebut ovulasi ini terjadi sekitar 12 atau 16 hari setelah hari pertama siklus menstruasi. Berbeda dengan laki-laki, tubuh Ayah akan memproduksi sperma segar setiap hari (bahkan beberapa jam setelah bercinta dengan Anda). Setiap ejakulasi mengandung 30 sampai 300 juta sel sperma (dan mereka bisa bertahan sampai 7 hari lamanya di dalam rahim Anda), tapi hanya satu yang dibutuhkan untuk membuahi sel telur (ovum). Selama perjalanan menuju sel telur, sperma menemui banyak rintangan. Salah satunya adalah kondisi vagina yang asam, yang membuat banyak sel sperma mati di perjalanan, mulai dari liang vagina, menuju rahim, sampai ke tuba falopi. Belum lagi, sperma harus menembus lapisan luar sel telur (ovum), yang juga merupakan pekerjaan sulit (penuhi nutrisi penting untuk kualitas sperma yang baik dan lakukan diet kesuburan untuk membentuk sel telur [ovum] dan kondisi rahim yang sehat). Bila materi genetik kedua sel berhasil bergabung, embrio akan terbentuk di tuba falopi. Selanjutnya, embrio tadi akan bergerak menuju rahim, lalu menempel di dindingnya, dan janin akan siap berkembang. Apa faktor yang membuat pembuahan berhasil? Simak di halaman berikut ini.