Ternyata Agar Bisa Hamil, Ayah dan Ibu Harus Penuhi 5 Syarat Ini!

By Faras, Kamis, 14 September 2017 | 05:00 WIB
5 Syarat Terjadinya Kehamilan (Faras)

Nakita.id - Bagi Ayah dan Ibu yang sedang menanti momongan, ada baiknya memahami dan mengetahui lima syarat utama terjadinya kehamilan. Dengan catatan, tak ada kelainan atau penyakit yang diderita oleh suami atau istri, kehamilan tentunya bisa terjadi dan berjalan dengan lancar. Nah, apa saja persyaratannya?

1.Ada sel sperma yang matang

Proses terjadinya kehamilan harus diawali dengan bertemunya spermatozoa (sel sperma yang matang) dan sel telur yang matang (ovum). Caraya bisa dengan penetrasi suami pada istri dalam bercinta, spermatozoa dimasukkan dengan bantuan alat (inseminasi buatan), atau seperti pada proses bayi tabung: spermatozoa dan sel telur dipertemukan di cawan metri di laboratorium. 

Setiap kali persediaannya dikosongkan, maka sekitar  20 hingga 100 juta sel sperma akan diproduksi kembali. Perkembangan sel sperma hingga menjadi matang butuh waktu sekitar 3-4 hari. Bentuk sperma mirip kecebong, terdiri atas kepala yang berbentuk lonjong agak gepeng, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan ekor.

Baca juga: Mau Hamil Anak Perempuan? Ini Cara Yang Perlu Mama Lakukan

Masing-masing bagian memiliki fungsinya sendiri. Bagian kepala berfungsi menembus dinding sel telur. Leher untuk menyimpan energi yang diperlukan oleh sperma dalam perjalanannya menuju sel telur. Sementara ekor – panjangnya kira-kira 10 kali bagian kepala – berfungsi mendorong sperma meluncur mendekati sel telur. Dengan getaran ekornya, sperma dapat bergerak cepat.  

2.Ada sel telur matang

Bila spermatozoa berhasil melewati vagina, ia akan masuk ke leher rahim dan bergerak terus hingga mencapai saluran telur (tuba falopi). Di sinilah sel telur akan dibuahi oleh spermatozoa (proses konsepsi/pembuahan).

Ovum (sel telur) diproduksi oleh indung telur (ovarium). Indung telur terletak dalam rongga panggul, menggantung di kiri dan kanan pada jaringan ikat rongga perut. Ukuran ovarium kurang lebih sebesar ibu jari dengan panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 0,5 cm. 

Baca juga: 5 Kebiasaan yang Harus Dilakukan Pasangan Baru Agar Cepat Hamil 

Pada masa subur, tumbuh satu folikel matang di dalam indung telur, yang lalu pecah dan mengeluarkan sel telur matang (ovulasi). Sel telur ini akan ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) di ujung saluran telur, sehingga masuk ke dalam bagian saluran telur yang lebar (ampula). Di sinilah bisa terjadi pembuahan jika sel sperma bertemu dengan sel telur.  

3.Hormonal yang normal dan baik

Agar bisa menghadirkan dan menjalankan kehamilan, suami-istri harus memiliki struktur anatomi yang normal dan sistem hormonal yang  berfungsi baik. Untuk istri, alat genitalnya--vagina, leher rahim, rahim (uterus), tuba falopi (saluran telur), hingga ovarium (indung telur)--harus dalam kondisi baik. Sedikit saja ada kelainan maka kehamilan bisa sulit terjadi. 

Kasus yang paling sering terjadi pada perempuan adalah adanya sumbatan di saluran telur (tuba falopi).  Gangguan  tersering lainnya adalah endometriosis (gangguan pada rahim) dan  tumbuhnya kista. Nah, bila secara anatomi dan sistem hormonal suami-istri tak ada masalah, maka yang harus dipenuhi adalah berintim-intim menjelang atau di masa subur, yakni saat indung telur melakukan ovulasi atau mengeluarkan sel telur ke saluran telur. 

4.Terjadi pembuahan

Sperma yang masuk melalui vagina harus melakukan perjalanan panjang.  Dari vagina berlanjut ke saluran mulut rahim terus ke rongga rahim, lalu ke saluran telur, dan berakhir di ujung saluran telur yang lebar (ampula) untuk bertemu dengan sel telur. Dari berpuluh-puluh  hingga seratus juta sel sperma  yang  meluncur melalui vagina,  hanya beberapa ratus ribu yang dapat mencapai saluran telur, dan hanya satu sel sperma yang bisa menembus sel telur.   

Baca juga: Diet Kesuburan Agar Cepat Hamil 

5.Rahim yang siap untuk janin                                                         

Setelah dibuahi, ovum akan mengalami proses nidasi  atau penyarangan (implantasi). Biasanya, nidasi terjadi di dinding depan atau belakang rahim. Waktu antara pembuahan hingga nidasi sekitar 6-7 hari. Awalnya, hasil pembuahan menetap di saluran telur selama 2-3 hari, kemudian sel telur yang sudah dibuahi ini berjalan menuju rahim.

Di  perjalanan, hasil pembuahan itu melakukan  pembelahan secara bertahap. Setelah 6-7 hari dan sampai di rongga rahim, terjadilah nidasi  atau implantasi, yaitu “bersarangnya” sel telur yang telah dibuahi  oleh sel sperma di dinding rahim. Setelah itu, berlangsung proses pembentukan embrio atau mudigah diiringi dengan pembentukan plasenta dan tali plasenta agar embrio atau mudigah yang  “bersarang” di rahim mendapat suplai darah dan zat-zat makanan dari ibu. Setelah masa embrio/mudigah selesai, bakal manusia ini tumbuh dan berkembang menjadi janin.