Awas! Paparan Asap Rokok Bisa Membuat Anak Bodoh, Begini penjelasannya

By Fadhila Afifah, Rabu, 23 Mei 2018 | 17:30 WIB
Anak yang terpapar asap rokok sejak kecil akan berpengaruh pada perkembangan kognitifnya (iStockphoto)

Nakita.id - Sebuah laporan dari Surgeon General AS pada 2006 menyimpulkan, tidak ada tingkat aman dari paparan asap rokok.

Laporan itu juga menyebutkan bahwa secara rata-rata, ada lebih banyak anak-anak yang terkena asap rokok dibandingkan dengan orang dewasa.

BACA JUGA: Ussy Unggah Rekaman CCTV, yang Terjadi Pada Sheva Bikin Warganet Ngeri!

Padahal tubuh anak-anak masih berkembang, dan paparan racun dalam asap rokok berisiko terhadap penyakit parah dan dapat menghambat pertumbuhan paru-paru mereka.

Bukan hanya pada anak, bahkan risiko tersebut bisa dirasakan pula pada janin yang dikandung ibu perokok atau terkontaminasi rokok.

BACA JUGA: Ini 5 Tanda Bila Kosmetik Tak Cocok, Bisa Ancam Kesehatan Kulit, Bahkan Sebabkan Kanker!

Dalam rangka menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia 31 Mei mendatang, hari ini Rabu, (23/05/2018), di Kantor Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Jl. Salemba I No. 5, Jakarta Pusat, diadakan seminar media mengenai Dampak Rokok Terhadap Janin Hingga Remaja.

Selain itu, IDAI juga turut membahas mengenai dampak merokok terhadap kesehatan jantung anak, serta bagaimana regulasi Pemerintah di bidang pengendalian tembakau.

Pembahasan ini nampaknya akan selalu hangat diperbincangkan.

Pasalnya, fenomena anak terpapar oleh asap rokok bahkan anak sebagai perokok aktif, punya dampak kesehatan yang tidak bisa disepelekan.

BACA JUGA: Mudah Dilakukan, 4 Hal ini Bisa Cegah Penyakit Parkinson Sejak Dini!

Anak atau seseorang yang merasa tidak merokok atau bahkan sedang tidak terpapar sebagai perokok pasif, sebenarnya berisiko menjadi third-hand-smoke.

Apa itu third-hand-smoke? Yaitu seseorang yang terpapar racun dari pakaian, sentuhan kulit, rambut seorang perokok aktif, atau dari perabotan rumah seperti karpet, selimut, dan lain-lain.

Misalnya, saat perokok aktif menggendong anaknya atau memeluk anaknya.

BACA JUGA: Kulit Makin Lembab dan Sehat Moms Bisa Pakai Masker Timun, Begini Cara Membuatnya!

Zat racun yang menempel di pakaian, rambut atau perabot lain si perokok akan menempel ke anak atau orang disekitarnya.

Inilah yang sering tidak disadari.

Dr. Darmawan B. Setyanti, Sp.A(K) mengatakan, anak yang menjadi perokok pasif apalagi aktif (usia anak ataupun remaja) akan mengalami masalah kesehatan yang serius.

BACA JUGA: Minum Cuka Sari Apel Setiap Hari, Moms Akan Rasakan Manfaat Luar Biasa Ini!

"Yang menjadi masalah ini asap rokok bukan hanya berbahaya, perokok pasif (second-hand-smoke) atau third-hand-smoke tadi membahayakan untuk anak, mulai janin hingga remaja, mulai organ otak, saluran napas, jantung, lympoma, dan berpengaruh pada kejiwaan, kecerdasan, tumbuh kembang," ungkap Darmawan.

Menggaris bawahi tentang kecerdasan dan tumbuh kembang anak, Dr. Darmawan menambahkan bahwa anak yang terpapar akan memiliki gangguan pada kognitifnya.

BACA JUGA: Gigi Putih Tanpa Noda Hanya dengan 5 Minuman Terbaik Ini, Moms!

"Kemampuan kognitifnya kecerdasan, kemampuan membaca, kepribadian, problem solving, matematika, semua akan mengalami gangguan pada anak yang terpapar asap rokok," ungkap Darmawan.

Bila perkembangan kognitifnya akan terganggu, begitupun dengan perilaku atau tingkah laku si anak yang terpapar.

BACA JUGA: Tak Kunjung Melahirkan di Usia Kandungan 10 Bulan Seperti Istri Giring, Perlukah Induksi? Ini Kata Dokter

"Begitu pula dengan tingkah lakunya yang menjadi implusif, melakukan tindakan berbahaya, suka melawan, bersikap negatif, akan berpengaruh pula pada IQ anak," sambungnya.

Anak yang terpapar asap rokok sampai parah akan memiliki IQ yang lebih rendah.

Moms, mengetahui begitu banyak komplikasi yang akan dirasakan Si Kecil terhadap tumbuh kembangnya, yuk mulai dari sekarang jauhkan ia dari paparan rokok.

BACA JUGA: Ingin Buka Puasa Tidak Kalap dan Tetap Jaga Badan? Ikuti Cara Presenter Dewi Hughes Ini

Terlebih jika Dads pun masih menjadi perokok aktif.

Ingat, bila ia sudah terpapar, sejak dalam kandungan, bukan tidak mungkin ia akan mengalami gangguan kecerdasannya.