Selain Memukul, Ini Bentuk Kekerasan Anak yang Tak Disadari Orangtua

By Nia Lara Sari, Jumat, 25 Mei 2018 | 07:17 WIB
Selain menimbulkan trauma berkepanjangan, secara tak langsung anak yang dibesarkan dalam budaya kekerasan oleh orangtuanya akan tumbuh menjadi anak bermasalah. (GeorgiaCourt)

Nakita.id - Memang dalam menerapkan disiplin diperlukan sikap tegas dan konsisten dari orangtua.

Namun bukan berarti ketika anak tidak disiplin, orangtua lantas memarahinya atau bahkan memukulnya.

Kalau ini yang terjadi, berarti orangtua sudah melakukan tindakan kekerasan.

BACA JUGA: Tak Hanya Tampan Deretan Publik Figur Ini Juga Duta Anti Kekerasan Anak, Salut!

Sayangnya, tak sedikit orangtua, dengan mengatasnamakan disiplin, merasa sah-sah saja untuk melakukan tindak kekerasan terhadap anak.

Orangtua melontarkan kata-kata yang merendahkan, memojokkan, meremehkan, atau mencap anak dengan label negatif.

Kata negatif  seperti, "Dasar anak bandel!", "Masa begini aja enggak bisa? Bodoh banget sih kamu ini!", dan lain- lain.

BACA JUGA: Murid SD Ini Mendadak Viral Karena Kecantikannya, Lihat Foto-Fotonya!

Orangtua pun tak jarang melakukan kekerasan fisik seperti memukul, mencubit, menjambak dan siksaan fisik lainnya.

Selain menimbulkan trauma berkepanjangan, secara tak langsung anak yang dibesarkan dalam budaya kekerasan oleh orangtuanya akan tumbuh menjadi anak bermasalah.

Misalnya anak mungkin akan terlibat kenakalan, hilangnya rasa percaya diri, dan pencapaian prestasi yang tidak optimal.

Disamping karena kurangnya perhatian dan kasih sayang, sangat mungkin anak akan mengadopsi nilai-nilai kekerasan yang dianut orangtuanya saat mereka berinteraksi.

Tidak tertutup kemungkinan pula anak akan membentuk stereotip negatif terhadap salah satu gender.

BACA JUGA: Mau Senyum Cerah, Sehat, dan Menawan? Lakukan Tips Ini Setiap Hari!

Contoh, anak perempuan yang menganggap semua pria jahat, banyak yang menolak menikah atau memilih mencari pasangan dari sesama jenis sebagai bentuk balas dendamnya.

Jadi, mulai sekarang stop kekerasan dalam bentuk apapun.

Sebaliknya, perlakukan anak dengan kasih sayang.

Beri penjelasan dengan lembut dan gunakan bahasa yang mudah dipahami anak.

Dengan begitu, anak merasa dihargai dan disayang oleh orangtuanya, sehingga ia dapat tumbuh dan tas berkembang optimal.