5 Hormon Yang Mempengaruhi Kesuburan, Penting Untuk Program Hamil

By Ipoel , Senin, 18 Februari 2013 | 22:00 WIB
Ketahui hormon apa yang mempengaruhi kesuburan. (Pixabay)

Nakita.id - Sebuah data dilansir Fertilityfact bahwa setidaknya 90 juta pasangan di dunia saat ini sedang mengusahakan program hamil untuk mendapat momongan.

Setidaknya 40% faktor ketidaksuburan dialami oleh perempuan, 40% lainnya dialami pria, dan sisanya 20% disebabkan keduanya.

Tingkat stres akibat masalah ini berada di peringkat kedua setelah stres karena kematian.

Beragam masalah menjadi pemicu belum hadirnya buah hati, salah satunya adalah gangguan hormon.

Saat ini dunia medis telah menemukan solusi ketidaksuburan melalui terapi hormon.

Terapi ini dilakukan pada mereka yang memang mengalami gangguan hormon maupun mereka yang sedang menjalani program inseminasi/bayi tabung.

Benarkah terapi ini aman?

Bagaimana seluk beluknya?

Berikut beberapa hormon penting terkait dengan kesuburan beserta fungsinya:

Baca Juga: Banyak Mitos vs Fakta Kehamilan Bikin Moms Was-was, Salah Satunya Kafein Sebabkan Kesuburan Bermasalah, Benarkah?

1. FSH (Follicle-Stimulating Hormone)

Adalah hormon yang membantu perkembangan folikel pada indung telur dan pembentukan estrogen.

2. LH (Luteinizing Hormone)

Hormon yang mengatur ovulasi dan pembentukan korpus luteum (badan kelenjar yang menghasilkan hormon progesteron).

3. Hormon estrogen

Hormon yang mengatur perkembangan dan menjaga ciri-ciri kewanitaan.

Hormon ini diproduksi di dalam indung telur, plasenta dan ginjal kecil.

Yang termasuk dalam hormon ini estron (E1), estradiol (E2) dan estriol (E3).

Ketiganya menjadi indikasi kesuburan wanita.

Baca Juga: Biji Labu Berkhasiat Mengurangi Risiko Kanker hingga Meningkatkan Kesuburan Pria, Jangan Langsung Dibuang Ya!

4. Hormon progesteron

Hormon pelindung kehamilan yang diproduksi korpus luteum dalam indung telur.

Bersama dengan estrogen membuat selaput lendir rahim siap untuk pelekatan sel telur yang dibuahi.

5. Hormon tiroid

Kekurangan hormon tiroid/hipotiroid akan mengganggu metabolisme tubuh yang menyebabkan sel telur tidak matang.

Hormon-hormon ini berfungsi merangsang ovarium atau indung telur hingga terjadi pertumbuhan dan pematangan folikel diikuti ovulasi atau keluarnya sel telur.