Tahapan-Tahapan Nifas

By Saeful Imam, Kamis, 9 Februari 2017 | 22:00 WIB
Perawatan masa nifas diperlukan untuk mencegah infeksi. (Heni Wiradimaja)

*  Staphylococcus aureus.

*  Escherichia coli.

*  Clostridium welchii.

Infeksi sering terjadi jika proses persalinan berlangsung lama, ketuban pecah terlalu lama, tertinggalnya selaput ketuban dan terjadinya bekuan darah dalam rongga rahim. Gejalanya antara lain demam tinggi, dehidrasi, dan darah nifas berbau busuk. Selain itu rahim bisa menjadi lembek dan tak berkontraksi sehingga perdarahan jadi tak terbendung. Meski infeksi ini sendiri jarang berakibat fatal, bila terjadi komplikasi bisa menyebabkan kematian.

Bila terjadi gejala seperti tersebut di atas, segera konsultasikan ke dokter. Dokter akan memberikan penanganan yang tepat. Bila memang terjadi infeksi, akan diberikan obat-obatan yang dianggap perlu. Secara umum infeksi bisa terjadi pada tempat-tempat perlukaan jalan lahir seperti:

*  Vulvitis: luka bekas episiotomi atau robekan perineum yang terkena infeksi.

*  Vaginitis: luka karena tindakan persalinan.

*  Servisitis: infeksi pada bagian serviks.

*  Endometriosis: infeksi pada plasenta yang terjadi dalam waktu singkat dan dapat menyebar ke seluruh endometrium.