5 Manfaat Anak Mengoleksi Barang

By Ipoel , Senin, 16 Juli 2012 | 22:00 WIB
Ada manfaat baik bila anak suka mengoleksi barang. (Pixabay)

Nakita.id - Apakah anak di rumah mulai suka mengoleksi barang?

Jangan khawatir, banyak kok manfaatnya. Berikut di antaranya:

1. Tumbuhkan kepemilikan

Munculnya keinginan mengoleksi seiring dengan adanya kesadaran tentang kepemilikan atau sifat posesif.

Anak menginginkan benda yang disenangi menjadi miliknya.

Inilah yang menjadi cikal keinginan anak untuk mengoleksi. 

Mengoleksi juga merupakan upaya si prasekolah dalam rangka mencari identitas diri.

Ia ingin mencari sesuatu yang bisa diperlihatkan kepada orang-orang yang ada di lingkungannya.

Ketika si anak mengoleksi pensil bermotif Barbie, maka ia ingin menunjukkan bahwa dirinya adalah penggemar Barbie.

Ini akan menjadi identitas bagi dirinya.

Selain juga bertujuan agar orang-orang di lingkungan terdekatnya menghargai keberadaannya.

Efek lebih lanjutnya, ketika lingkungan memberikan respons yang baik, maka hal itu dapat mengembangkan rasa percaya dirinya.

2. Tak harus barang mahal

Orangtua sebaiknya mendukung hobi anak ini, bahkan mengenalkannya kepada anak yang belum berminat memiliki koleksi.

Tumbuhkan minat mengoleksi pada si prasekolah dengan mengelompokkan benda yang telah dimiliki.

Pensil yang motifnya sama, boneka yang berukuran sama, perlengkapan dengan karakter tokoh yang sama, dan lain-lain.

Atau, dengan mencari tahu benda yang memang menjadi minatnya.

Bila anak sangat senang dengan mobil, ajaklah dia mengoleksi mobil.

Jika memungkinkan, simpan koleksi barang itu di tempat/wadah khusus.

Perlu diperhatikan pula, arahkan hobi ini agar tidak “liar” menjadi perilaku konsumtif.

Orangtua hendaknya mengingatkan dan mengarahkan, benda-benda yang dikoleksi bukanlah benda-benda mahal.

Berikan juga pemahaman, tujuan koleksi bukan untuk menjadi “korban” konsumerisme.

3. Tukar koleksi

Kemampuan kognitif dan bahasanya yang sudah berkembang, membuat orangtua dapat mengajarkan anak konsep barter.

Untuk langkah awal, berikan pengertian bila koleksi yang dimiliki berjumlah banyak dan sama (warna, ukuran, dan bentuknya) maka dapat ditukar dengan milik temannya.

Dengan saling tukar-menukar barang ini, maka koleksi yang kita miliki pun semakin bervariasi. Jelaskan pula, kegiatan tukar-menukar koleksi ini tidak akan mengurangi jumlah koleksinya.

Proses barter ini sebaiknya dilakukan tidak dengan pemaksaan atau harus seizin pemiliknya.

Jadi, sebelum menukar barang, mintalah izin kepada pemiliknya.

Bila si pemiliknya bersedia, maka proses tukar-menukar dapat dilaksanakan.

Bila si pemilik tidak mengizinkan, katakan pada si prasekolah untuk tidak memaksa.

Untuk mengetahui kemampuan anak dalam kegiatan tukar-menukar koleksi, alangkah baiknya bila orangtua sesekali mengontrol barang koleksi anaknya.

Apalagi bila anak bersifat pemalu dan belum bisa bersikap asertif.

Bisa jadi koleksi anak semakin berkurang, karena ulah temannya yang mengambil barang koleksi tanpa memberikan barteran.

Jika dibiarkan, bisa jadi barang koleksinya habis.

Untuk itu, penting dilakukan kontrol oleh orangtua.

4. Bertanggung jawab

Ada beberapa manfaat yang dapat diraih melalui kegiatan mengoleksi.

Terutama membantu anak untuk mengategorisasikan benda berdasarkan bentuk, warna, dan ukuran.

Kemampuan mengelompokkan merupakan dasar penting untuk kemampuan belajarnya kelak.

Selain itu, aktivitas ini mengasah perkembangan lainnya melalui sentuhan dan rangsang visual.

Anak pun dapat mengembangkan kemampuannya bermain dengan benda-benda yang mereka kumpulkan.

Anak juga bisa diajarkan merawat dan membersihkan benda.

Secara berkala ajaklah si kecil mengeluarkan benda koleksi dari tempat penyimpanannya, kemudian membersihkannya.

Beri penjelasan, membersihkan secara rutin dapat menjaga kebersihan dan kualitas barang koleksi yang dimiliki.

Jadi, jangan asal mengoleksi dan menyimpan tanpa memerhatikan perawatannya.

Di samping itu, mengoleksi benda memberi kesempatan kepada orangtua untuk mengajarkan beberapa nilai dan perilaku positif.

Salah satunya, tanggung jawab dalam membelanjakan uang jajan.

Seandainya ia hendak membeli benda koleksi, orangtua jangan langsung memenuhi, tapi ajak anak untuk menabung terlebih dahulu.

Lewat aktivitas barter, kemampuan berkomunikasi, bernegosiasi, dan bersosialisasi anak semakin terasah.

Selain juga memupuk sikap menghargai orang lain; anak tahu milik orang lain harus dihargai, tidak boleh diambil sembarangan.

Karena itu, tumbuhkan motivasi si balita untuk memperoleh benda koleksi dengan daya-upaya sendiri.