Ini yang Perlu Dilakukan Suami Agar Istri Melahirkan Normal, Lancar dan Cepat

By Ipoel , Senin, 21 Agustus 2017 | 05:00 WIB
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan suami saat istri melahirkan (Santi Hartono)

Nakita.id - Meski kehadiran suami di ruang bersalin dapat memberikan kekuatan kepada istri, tak sedikit calon Ayah—terutama yang menghadapi persalinan pertama—merasa bingung tak tahu harus melakukan apa. Sebenarnya, suami dapat melakukan hal-hal sederhana untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi Ibu bersalin.  Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan:

- Jangan menganggap remeh keluhan istri. Tunjukkan empati dan besarkan hatinya  agar proses melahirkan berlangsung lancar. Tidak sulit kok, misal, ”Bunda, nyeri di bagian mana? Ayah usap ya. Ayo Bunda, tersenyum dong, sebentar lagi anak kita lahir lo.”

- Rasakan apa yang dirasakan istri sebagai bagian dari diri sendiri, entah itu rasa sakit, cemas, dan tegang. Lalu sikapi dengan keyakinan dan dorongan bahwa istri dapat menjalani proses itu dengan baik.

Baca juga: Suami Perlu Dampingi Saat Istri Bersalin 

- Untuk mengurangi rasa takut, cemas dan tegang, tenangkan suasana hatinya dengan memegang tangannya, mengelus-elus atau memijat ringan di punggung.

- Beri dukungan dan semangat agar istri dapat menjalani atau melewati kontraksi demi kontraksi dengan penuh kesabaran, ketenangan, dan perasaan relaks. Kalau istri masih bisa diajak bercanda, tertawa adalah obat sakit yang mujarab.

- Bantu istri menjelaskan perkembangan keluhan atau rasa sakit yang dirasakan kepada perawat, bidan, atau dokter. Siapa tahu istri sudah memasuki pembukaan lengkap dimana saatnya melahirkan tiba.

Baca juga: Daftar Persiapan Suami Menjelang Istri Melahirkan 

Ayah juga perlu mengetahui pentingnya pendampingan efektif. Artinya, apra Ayah juga harus bersikap tenang, penuh percaya diri, mampu menyimpan perasaan cemas, dan tidak ikut-ikut panik. Jadi, yakin dulu kalau ayah tidak malah lemas dan gelisah. Memang tidak semua suami memiliki keberanian untuk menyaksikan proses kelahiran bayinya dari awal sampai akhir, bahkan ada yang tak sanggup sama sekali.

Namun, diharapkan suami kuat mengatasi kecemasan dan kengeriannya. Kuatkan hati dan mental karena kehadiran suami sangat berarti untuk memberikan spirit kepada istri. Jadi, selama kondisi tempat melahirkannya memungkinkan, dampingi istri dengan sabar. Siapa tahu, ada permintaan khusus dari ibu yang hanya dapat dipenuhi ayah.

Baca juga: Ini yang Akan Terjadi Jika Suami Tak Menemani Istri Melahirkan

Kalau ternyata suami sama sekali tak bisa “berkompromi” dengan rasa tegang, cemas, takut dalam dirinya, tentu tak perlu memaksakan diri untuk menemani istri di kamar bersalin. Tunggulah di luar hingga istri tuntas melakukan persalinan. Masuklah ke dalam saat bayi tengah melakukan inisiasi menyusu dini. Ayah tentu ingin membisikkan doa pertama dan memanjatkan rasa syukur di telinga si kecil bukan? Selanjutnya, dampingi istri menjalani tugasnya sebagai ibu. Keterlibatan ayah sangat memengaruhi keberhasilan pemberian ASI dan pemulihan kondisi ibu.