5 Cara Tepat Mengatasi Anak yang Suka Mengadu

By Ipoel , Kamis, 28 Februari 2013 | 06:00 WIB
Ketahui cara menghadapi anak yang suka mengadu. (Pixabay)

Nakita.id - Beberapa faktor pendorong anak suka mengadu ada yang masih bisa dianggap wajar, yaitu saat anak menceritakan pengalamannya karena hal itu sudah menjadi kebiasaan dalam keluarga.

Kewajaran pun masih ada ketika anak mengonfirmasi suatu nilai yang dianggap berbeda dengan yang dianutnya.

Menjadi tak wajar jika sebentar-sebentar mengadu untuk diselesaikan permasalahannya.

Juga bila ternyata anak mengadu dengan cara memanipulasi cerita.

Bila sudah berlebihan tentu akan menjadi tak bagus buat anak itu sendiri.

Anak bisa dianggap sebagai “tukang ngadu,” oleh adik, kakak, atau oleh temannya.

Perilakunya dianggap tak menyenangkan, bahkan merugikan orang lain.

Akibatnya, anak bisa dikucilkan dari pergaulan.

Dampak negatif lainnya, anak berkembang jadi pribadi yang kurang mandiri, kurang percaya diri, tidak tahan banting.

Baca Juga: Memecahkan Masalah, Menjadikan Metode Belajar dan Bermain yang Menyenangkan Untuk Anak

Dalam jangka panjang, konsep dirinya rendah.

Di sisi lain, anak juga bisa berkembang menjadi pribadi yang tidak punya empati dan “tega” pada orang lain, terutama bila orangtua/guru termasuk orang yang mudah percaya pada pengaduan anak. 

Sebaliknya, orangtua perlu melatih keterampilan sosial dan kemandirian anak sehingga mengadu tidak menjadi kebiasaan yang berlanjut.

Berikut cara menghadapi anak suka mengadu:

1. Tanggapi pengaduan anak secara wajar dan bijak

Misalnya, ketika anak mengadukan kakaknya yang memecahkan gelas, orangtua tidak perlu menyikapi pengaduan anak secara luar biasa positif.

Misalnya, “Wah, Mama senang kamu menceritakannya sehingga Mama jadi tahu.”

Tanggapan bernada mendukung seperti itu membuat anak bangga atas kesalahan yang dilakukan orang lain dan ini jelas tidak sehat. 

Lebih baik berikan respons yang netral seperti, ”Oh, ya. Coba nanti kita tanya Kakak kenapa gelasnya bisa pecah.”

Baca Juga: Malam-malam Tak Perlu Ribut Lagi karena Anak Tak Mau Tidur, Ini Dia Tips untuk Mudahkan Anak Terlelap di Malam Hari

2. Tidak terpancing pengaduan anak

Informasi yang dikemukakan anak dengan pengaduannya itu sebaiknya diterima untuk kemudian dikonfirmasikan kebenarannya langsung kepada yang diadukan

3. Memilah pengaduan anak

Orangtua harus bijak menyaring pengaduan anak.

Mana pengaduan anak yang harus ditanggapi serius dan mana yang tidak.

4. Bersikaplah sebagai penengah

Ketika memperoleh pengaduan dari adik mengenai kakaknya, orangtua harus bisa bersikap sebagai penengah.

Sebaiknya masing-masing anak memberi penjelasan untuk mengklarifikasikan masalahnya.

Orangtua harus berada di pihak yang netral, tidak memberi menghakimi dengan membela salah satu pihak.

Baca Juga: Tak Harus Dihukum Apalagi Diabaikan, Begini Cara Mengatasi Tantrum pada Anak yang Bisa Moms Coba Terapkan Sekarang

5. Bekerja sama dengan guru di sekolah

Bila di rumah anak sering sekali mengadukan teman-temannya di sekolah, terutama yang berperilaku negatif atau anak sering menjadi korban.

Orangtua perlu mencari tahu mengenai kebenaran pengaduan si anak.

Jalin komunikasi dengan guru di sekolah.

Dengan demikian orangtua bisa mengetahui duduk permasalahannya dan dapat melakukan penanganan dengan tepat.