Sementara studi sebelumnya melihat efek diet sebelum diagnosis kanker, penelitian saat ini mampu menganalisis bagaimana diet tampaknya memengaruhi kanker setelah diagnosis.
"Apa yang kami tunjukkan terlihat seperti intervensi diet setelah diagnosis [kanker payudara] lebih penting daripada intervensi diet sebelum diagnosis," jelas Chlebowski.
Studi ini juga mengisyaratkan bahwa perempuan yang tetap bertahan dengan diet rendah lemak untuk periode yang lebih lama memiliki peluang paling kuat untuk bertahan dari kanker payudara.
Tren ini didukung oleh fakta bahwa manfaatnya tetap tak tampak berkurang setelah penelitian berakhir.
BACA JUGA: Terungkap! Ini Minyak Goreng Paling Sehat Berdasarkan Hasil Penelitian
Manfaat dalam mengurangi kematian akibat kanker bahkan muncul dalam perubahan diet yang relatif sederhana dalam menu harian perempuan.
Sepanjang penelitian, targetnya adalah 20% kalori harian dari lemak. Tetapi banyak peserta yang hanya mampu mencapai 25% atau bahkan 27% dari kalori harian mereka dari lemak. (*)