Nakita.id - "You are what you eat, apa yang dimakan menunjukkan siapa diri kita."
Pernyataan ini memang klise, tapi ada banyak bukti untuk mendukungnya.
Makan makanan sehat benar-benar dapat mengarah pada kehidupan yang lebih sehat.
Tetapi apakah makanan sebenarnya dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit seperti kanker?
BACA JUGA: Setelah 10 Tahun, Ilmuwan Temukan 2 Zat Antikanker pada Kunyit
Dalam sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam sebuah jurnal onkologi, para peneliti menemukan beberapa bukti menarik bahwa diet memang dapat menurunkan risiko kematian akibat kanker.
Dr Rowan Chlebowski, profesor penelitian di Pusat Medis Nasional Kota Hope, dan rekan-rekannya menganalisis data dari lebih dari 48.000 perempuan yang terdaftar dalam Women's Health Initiative, sebuah studi nasional besar di 40 pusat di seluruh AS.
BACA JUGA: Ini 5 Zodiak yang Selalu Optimis dan Ceria, Mungkin Moms Salah Satunya!
Semua perempuan bebas kanker pada awal penelitian, dan hampir 20.000 secara acak ditugaskan untuk mengubah diet mereka dan menurunkan asupan lemak mereka hingga sekitar 20% dari kalori harian mereka (rata-rata orang Amerika mengonsumsi sekitar 30% kalori harian mereka dari lemak).
Mereka juga didorong untuk makan lebih banyak buah, sayuran, dan gandum utuh.
Para perempuan lain tidak diberi instruksi untuk mengubah diet mereka tetapi dididik tentang nutrisi dan diet yang sehat.
BACA JUGA: Kaldu Sayuran Tak Kalah Nikmat dari Kaldu Daging, Yuk Coba Buat!
Setelah 8,5 tahun ditindaklanjuti, para peneliti melacak jumlah kanker yang didiagnosis dan penyebab kematian bagi perempuan yang meninggal.
Para ilmuwan ini menemukan bahwa di antara perempuan yang didiagnosis dengan kanker payudara, mereka yang berada di kelompok diet rendah lemak menurunkan risiko kematian sebesar 22%, dibandingkan dengan perempuan dalam kelompok diet reguler.
BACA JUGA: Jadi Paman, Ini Ungkapan 'Sayang' Pangeran Harry pada Pangeran George dan Putri Charlotte
Kelompok rendah lemak juga memiliki risiko 24% lebih rendah untuk meninggal akibat kanker lainnya dan 38% lebih rendah risiko kematian akibat penyakit jantung dibandingkan dengan perempuan yang masuk kelompok hanya mendapatkan pendidikan diet.
"Apa yang kami lihat adalah efek yang sangat luar biasa," kata Chlebowski.
Sementara studi sebelumnya melihat efek diet sebelum diagnosis kanker, penelitian saat ini mampu menganalisis bagaimana diet tampaknya memengaruhi kanker setelah diagnosis.
"Apa yang kami tunjukkan terlihat seperti intervensi diet setelah diagnosis [kanker payudara] lebih penting daripada intervensi diet sebelum diagnosis," jelas Chlebowski.
Studi ini juga mengisyaratkan bahwa perempuan yang tetap bertahan dengan diet rendah lemak untuk periode yang lebih lama memiliki peluang paling kuat untuk bertahan dari kanker payudara.
Tren ini didukung oleh fakta bahwa manfaatnya tetap tak tampak berkurang setelah penelitian berakhir.
BACA JUGA: Terungkap! Ini Minyak Goreng Paling Sehat Berdasarkan Hasil Penelitian
Manfaat dalam mengurangi kematian akibat kanker bahkan muncul dalam perubahan diet yang relatif sederhana dalam menu harian perempuan.
Sepanjang penelitian, targetnya adalah 20% kalori harian dari lemak. Tetapi banyak peserta yang hanya mampu mencapai 25% atau bahkan 27% dari kalori harian mereka dari lemak. (*)
Source | : | Time |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR