Ramai Aksi Ice Bucket Challenge di Korea Bantu Pasien ALS, Berikut Fakta-Faktanya!

By Fadhila Auliya Widiaputri, Selasa, 5 Juni 2018 | 14:28 WIB
Kenali fakta-fakta myotrophic Lateral Sclerosis (ALS) (PVA.org)

 

Nakita.id - Saat ini sederet selebritis dan non selebritis Korea Selatan ramai mengunggah aksi Ice Bucket Challenge mereka di medis sosial.

Ice Bucket Challenge ini sebenarnya sudah pernah viral di tahun 2014.

Namun tahun ini Ice Bucket Challenge dikabarkan kembali viral lantaran unggahan salah satu anggota hip hop Jinusean, Sean.

Dimana Sean melalukan Ice Bucket Challenge tepat di sebelah Park Seung-il, mantan pemain sepak bola Korea Selatan yang terkena penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis.

BACA JUGA: Kenali 19 Zat Gizi Yang Penting Untuk Tumbuh Kembang Otak Anak

Ya, Ice Bucket Challenge ini memang ditujukan warga Korea Selatan untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) atau penyakit Lou Gehrig.

Penyakit Lou Gehrig adalah penyakit sistem saraf langka yang melemahkan otot-otot dan mempengaruhi fungsi fisik.

Selain itu, aksi Ice Bucket Challenge ini juga dilakukan untuk mendukung pembangunan rumah sakit pertama di Korea Selatan untuk para pasien penyakit Lou Gehrig.

Nah untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyakit itu, berikut 5 fakta Amyotrophic Lateral Sclerosis sebagaimana yang dilansir dari Health.

BACA JUGA: Wow Puasa Ternyata Bikin Kulit Makin Cantik dan Sehat, Ini Kata Dokter!

Penyakit ini tidak selalu diturunkan

Penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis tidak selalu disebabkan karena keturunan.

Hanya 5-10% dari seluruh kasus ALS yang ditemui disebabkan karena riwayat keluarga.

Selebihnya sekitar 90% pasien ALS tidak memiliki riwayat keluarga yang memiliki penyakit ini.

Gejala tidak tiba-tiba

Gejala Amyotrophic Lateral Sclerosis tidak datang secara tiba-tiba.

Namun sering kali gejala datang tanpa disadari.

Gejala ALS awalnya biasanya kram, otot tegang, serta kesulitan mengunyah dan menelan.

Gejala itu akan semakin parah sehingga membuat pasien ALS kehilangan kemampuan bernafas dan menelan.

Kebanyakan pasien ALS meninggal dunia setalah dua sampai lima tahun terdiagnosis.

Adapun penyebab utamanya karena gangguan pernapasan.

BACA JUGA: 10 Potret Penobatan Ratu Elizabeth II Saat Masih 25 tahun, Cantik Luar Biasa!

Mempengaruhi tubuh dan pikiran

Penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis menyerang sel saraf yang mengontrol gerak yang disadari, seperti menggerakkan kaki atau tangan, membuat ekspresi wajah, hingga bernafas.

Meskipun tidak mempengaruhi kecerdasan, tetapi pasien Amyotrophic Lateral Sclerosis mungkin akan mengalami depresi atau penurunan kemampuan kognitif.

Misalnya kemampuan untuk mengambil keputusan dan mengingat.

Hal ini diungkapkan oleh institut gangguan saraf dan stroke nasional Amerika Serikat.

Pasien Amyotrophic Lateral Sclerosis biasanya panjang umur

Hingga sampai saat ini, diketahui belum ada obat untuk menyembuhkan Amyotrophic Lateral Sclerosis.

Oleh karena itu melalui aksi Ice Bucket Challenge, para selebritis Korea Selatan juga mendukung untuk penelitian lebih lanjut mengenai penyakit saraf langka ini.

Meski belum ada obatnya, tetapi studi klinis menunjukan bahwa obat Riluzole dapat meringankan gejala dan memperlambat pengembangan penyakit ALS.

BACA JUGA: Wow! Konsumsi Permen Karet Saat Berolah Raga Bantu Tubuh Bakar Kalori

ALS lebih umum pada laki-laki dan orang Kaukasia

Amyotrophic Lateral Sclerosis lebih umum terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan.

Selain itu, penyakit ini juga lebih banyak mempengaruhi orang Kaukasia dibandingkan dengan ras lainnya.

Jadi data menyatakan bahwa lebih dari 20% penyakit ALS mungkin terjadi pada laki-laki dan 93% pasien ALS tercatat adalah orang Kaukasia. A

LS paling banyak terjadi pada orang yang berusia antara 60-69 tahun.

Meski begitu tidak menutup kemungkinan usia yang lebih muda juga terkena penyakit langka ini.

BACA JUGA: 7 Hal Menakjubkan Tentang Bayi di Bulan Juni, Akan Buat Moms Tersenyum