Tabloid-Nakita.com - "Dear Ibu Mayke. Saya mempunyai anak perempuan (2,5). Jika dilihat dari pertumbuhannya, anak saya cukup sehat. Karena anak saya mendapatkan ASI dari ibunya hingga berumur 2 tahun. Tapi beberapa waktu ini anak saya selalu menangis histeris saat terbangun dari tidurnya. Kadang sampai menjerit-jerit dan baru diam kalau saya atau istri saya yang menghampiri. Hal ini terjadi hampir setiap hari. Kadang sampai tidak enak dengan tetangga, khawatir kami dikira memperlakukan anak dengan keras. Kenapa ya, Bu, kok anak saya sering menangis saat tidur malam? Padahal mamanya selalu di rumah (tidak bekerja) dan kami hampir tidak pernah memarahinya. Mohon penjelasan Ibu Mayke. Terima kasih." (Destiawan – Bandung)
Baca: Siapa Bilang Menangis Menguatkan Paru-paru Bayi?
Nah, apa penyebab anak tiba-tiba menangis saat tidur malam?
Salam kenal Mas Destiawan, terima kasih, selaku ayah, Anda mau ikut memerhatikan perkembangan si buah hati. Keadaan yang Anda sampaikan cukup menarik, mengingat si kecil selalu bersama ibu, dan kedua orangtua hampir tidak pernah memarahinya.
Gejala anak menangis saat tidur malam dan baru diam ketika didekati, hampir dipastikan menjadi pertanda bahwa anak mengalami mimpi buruk. Mengingat terjadinya hampir setiap hari, maka perlu pengamatan lebih cermat, apa saja kegiatan yang dilakukan anak sejak pagi sampai malam hari. Dengan siapa dia bermain, apakah dia mendapat tekanan dari teman mainnya, atau pengasuhnya? Ataukah permainan yang dilakukan bersama si kecil terlalu “heboh”, sehingga di malam hari terbawa mimpi.
Baca: Bayi Bangun Tidur Langsung Menangis, Normalkah?
Sementara waktu, untuk menanganinya, segera peluk anak ketika dia menangis dan tenangkan dengan mengusap tubuhnya sampai dia tertidur kembali. Usahakan tidak bermain dengan permainan yang terlalu exciting, terutama menjelang tidur. Selebihnya, cermati hal-hal yang sudah saya kemukakan di atas.
Sayangnya Mas Destiawan tidak menyebutkan bagaimana perilaku anak sehari-hari, apakah dia mudah marah ketika keinginannya tidak dipenuhi, atau putus asa karena mengalami kesulitan.
Narasumber: Dra. Mayke S. Tedjasaputra, MSI, Play Therapist dan Star Pengajar Fakultas Psikologi UI