Penyebab dan Pencegahan Bayi Berkepala Peyang Menurut dokter Reisa

By Anisyah Kusumawati, Minggu, 10 Juni 2018 | 13:16 WIB
Penyebab dan pencegahan kepala peyang bayi (instagram.com/reissabrotoasmoro)

 

Nakita.id - Moms mungkin sudah tak asing lagi dengan bayi yang memiliki kepala peyang.

Bayi yang baru berumur beberapa bulan memang masih memiliki tulang yang rawan.

Hal ini menyebabkan kemungkinan kepala peyang bisa lebih tinggi.

BACA JUGA : Anak dr Reisa Disekolahkan di Montessori, Seperti Ini Cara Belajarnya

Terkait dengan penyebabnya, dokter Reisa menjabarkan dalam unggahannya di akun Instagram.

Menurut dokter Reisa, kepala bayi yang bentuknya tidak bulat, dan bukan disebabkan oleh tekanan pada proses persalinan, sering disebut kepala peyang.

Menurutnya, tulang tengkorak masih lunak dan fleksibel pada satu tahun pertama kehidupan.

"Dalam dunia medis, istilah kepala bayi peyang dibagi menjadi dua, yakni;

Plagiocephaly adl suatu kondisi di mana salah satu sisi kepala bayi datar, shg bentuk kepala terkesan asimetris, posisi kedua telinga dapat menjadi tidak sejajar dan kepala terlihat seperti jajar genjang bila dilihat dari atas.

BACA JUGA : Wajib Tahu! 4 Orang Ini Dilarang Mengonsumsi Jahe Dalam Bentuk Apapun

Terkadang dahi dan wajah bisa menonjol sedikit di sisi yang sama dengan sisi kepala yang datar.

Sedangkan brachycephaly adl kondisi di mana bagian belakang kepala bayi menjadi rata, menyebabkan kepala terkesan melebar, dan terkadang dahi menonjol ke depan." Ujar dokter Reisa dalam penggalan caption.

Kepala peyang ini terjadi karena beberapa penyebab antara lain : 

Posisi tidur

Saat bayi berada di posisi tidur yang sama selama berjam-jam, hal ini bisa menyebabkan kepala peyang.

BACA JUGA : Anak Pertama Enno Lerian Wisuda, Warganet: Wah Kayak Adik Kakak ya!

Sehingga, adanya tekanan yang terlalu lama pada satu sisi.

Tekanan juga dapat terjadi di kepala bayi sebelum lahir

Ini disebabkan karena adanya penekanan di dalam rahim.

Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi karena kekurangan cairan ketuban yang berfungsi untuk melindungi bayi.

BACA JUGA : Elegan dan Mewah, Intip Yuk Desain Kamar Raphael, Anak Sandra Dewi

Namun jangan khawatir Moms, ada kok cara untuk mencegahnya.

Menurut dokter Reisa, beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain : 

Mengubah-ubah posisi tidur

BACA JUGA : Gemas! Keponakan Syahrini Baru Lahir Curi Perhatian, Lihat Potretnya

Moms sebaiknya rajin mengubah posisi tidur dari terlentang, posisi kepala miring ke sisi kanan atau sisi kiri, secara bergantian.

Bisa juga Moms ubah arah tempat tidurnya/arah ia tidur.

Hal ini karena bayi tertarik melihat benda-benda yang bercahaya terang atau ke arah jendela.

Cara ini juga bisa diterapkan dengan memindahkan posisi mainan yang ada di sekitarnya.

Memvariasikan cara menggendong

Hal ini bisa juga membantu.

BACA JUGA : Perhatikan Dulu Saat Akan Memasak 3 Makanan Ini di Microwave!

Misalnya saja gendong dengan posisi bayi tegak, baik didekap atau dengan posisi miring.

Hal ini bermanfaat untuk dapat mengurangi penekanan pada bagian belakang kepalanya.