Deteksi Plasenta Previa Sebelum Terlambat, Berisiko Bagi Moms!

By Finna Prima Handayani, Rabu, 13 Juni 2018 | 12:30 WIB
bahaya plasenta previa (monkeybusinessimages)

Nakita.id - Moms yang pernah melakukan operasi sesar ataupun operasi dinding rahim yang menimbulkan kerusakan dinding rahim, memiliki riwayat keguguran berulang, dan kehamilan kembar, umumnya berisiko mengalami plasenta previa.

Plasente previa (PP) adalah sebuah kondisi berbahaya dalam kehamilan, di mana posisi plasenta atau ari-ari berada di bagian bahwa rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh leher rahim.

Plasenta sendiri merupakan organ penting yang menghubungkan ibu dan janin dan berfungsi untuk mentransfer oksigen dan nutri ke janin.

Bersumber dari buku Nakita, terjadinya plasenta previa ini masih belum diketahui dengan jelas apa penyebabnya.

Akan tetapi, ada pula kemungkinan bagian atas rahim terluka, cacat atau mengalami infeksi, sehingga otomatis plasenta memilih daerah 'aman' yaitu di bagian bawah rahim.

BACA JUGA: Bahaya Plasenta Previa Bagi Ibu dan Janin

Plasenta previa dapat dideteksi secara akurat dengan bantuan USG pada usia kehamilan lebih dari 22 minggu.

Gejala utama terjadinya plasenta previa, biasanya ibu hamil mengalami pendarahan tanpa adanya rasa nyeri.

Pendarahan ini tak hanya terjadi satu kali, tapi berulang kali, di mana itu bisa membahayakan nyawa sang ibu.

Pendarahan pertama biasanya tidak banyak, sehingga tidak mengancam nyawa sang ibu.

Namun, pendarahan berikutnya bisa hebat dan dapat mengakibatkan kematian sang ibu.

BACA JUGA: Hati-hati, Kekurangan Trombosit Bisa Sebabkan Lepasnya Plasenta