Tiga Hal Ini Akibatkan Anak Kelainan, Karena Terlambat Berjalan

By Fadhila Auliya Widiaputri, Minggu, 17 Juni 2018 | 09:45 WIB
Ilustrasi. (LUGO)

Nakita.id – Merujuk pada teori perkembangan, 25% anak dapat berjalan di atas usia 11,1 bulan, 50% anak di atas usia 12,3 bulan, dan 90% anak di usia 14,9 bulan.

Namun umumnya, anak mulai bisa berjalan pada usia 16-20 bulan.

Jadi bila anak belum bisa berjalan tapi usianya masih dalam kisaran tersebut, Moms dan Dads tak perlu terlalu cemas.

Karena pada prinsipnya, selama anak tidak mengalami gangguan saraf ataupun otot sudah pasti anak bisa berjalan.

Untuk mengetahui hal tersebut, Moms dan Dads bisa melakukan konsultasi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

BACA JUGA: Anak Usia 20 Bulan Belum Bisa Bicara

Namun bukan berarti tidak memiliki gangguan saraf ataupun otot, lantas anak jadi tidak mungkin mengalami kelainan perkembangan karena terlambat berjalan.

Dilansir dari Serial Buku Nakita: 80 Solusi Masalah Perkembangan Anak, ada beberapa hal yang dapat membuat anak terlambat berjalan.

Apa saja itu?

BACA JUGA: Winda “Idol” Viska Melahirkan Anak Kedua Satu Hari Setelah Pemoteratan Cover Tabloid nakita

Pola asuh orangtua

Bila tidak ada gangguan saraf ataupun otot, berarti keterlambatan berjalan anak disebabkan karena pola asuh.

Jika orangtua selalu menggendong anak, maka anak jadi keenakan dan malas berjalan karena tak dirangsang menggunakan kedua kakinya.

Begitu pun bila orangtua selalu menyodorkan semua kebutuhan anak di depan matanya sehingga ia enggan beringsut sedikit pun.

Atau bila pula karena saking sayangnya, orangtua takut melihat anaknya terjatuh saat berjalan.

Jadi belum sempat anak melangkah sudah langsung ditahan oleh orangtua.

BACA JUGA: Trauma Kejadian yang Menimpa Putri Diana, Pangeran Harry Khawatir Meghan Markle Alami Hal Serupa

Trauma saat latihan

Penyebab lainnya anak mengalami keterlambatan berjalan ialah karena adanya trauma saat latihan.

Misalnya saat pertama kali berlatih jalan, anak terjatuh dan membentur meja hingga memar atau berdarah.

Baik anak maupun orangtua pada umumnya akan jadi jera untuk mencoba lagi.

Padahal tentu saja, ketakutan seperti itu harus dilawan.

Secara perlahan orangtua harus dapat meyakinkan anak bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Hal ini bisa dilakukan dengan selalu mengawasinya saat ia berlatih jalan.

BACA JUGA: Meski Berpuasa, Para Atlet Voli ini Tetap Rajin Berlatih 2 Kali Sehari

Jangan memaksa

Orangtua memang memiliki peran penting untuk merangsang dan meyakinkan anak untuk berlatih berjalan.

Namun diingat, jangan memaksa anak untuk segera menguasai kemampuan ini ya Moms.

Sebab pemaksaan apa pun itu hanya justru akan membuatnya menganggap aktivitas berjalan sulit serta menyebalkan.

Jika hasil berlatih sendiri dirasa kurang memuaskan, Moms bisa meminta bantuan ke fisioterapis untuk mengajarkan anak berjalan.