Benarkah Makan Malam Bikin Gemuk? Jangan Salah, Ini Faktanya!

By Finna Prima Handayani, Senin, 18 Juni 2018 | 08:15 WIB
Ilustrasi makan sereal (Eva-Katalin)

Biasanya makanan yang dipilih adalah yang mengandung tinggi kalori, seperti makanan ringan dalam kemasan, cokelat, atau permen.

Yang mana makan malam ini membuat glikogen dalam tubuh diubah menjadi glukosa dan dilepaskan ke aliran darah untuk menjaga kadar gula darah tetap normal saat tidur.

BACA JUGA: Sungsang di Usia 28 Minggu Kehamilan Tak Berbahaya, Ini Penjelasannya

Ketika cadangan glikogen habis, hati akan membakar sel lemak untuk dijadikan energi.

Tubuh membutuhkan waktu beberapa jam untuk melakukan proses tersebut hingga cadangan glikogen terpakai.

Sehingga, jika Moms makan larut malam dan paginya juga sarapan, tubuh tidak mendapatkan kesempatan untuk membakar lemak karena sudah mulai mengisi cadangan glikogen lagi.

Profesor di Regulatory Biology Laboratory The Salk Institute In La Jolla, California, juga mengatakan bahwa tidak makan setidaknya selama 12 jam di malam hari dapat memberikan tubuh waktu untuk membakar semua cadangan glikogen yang ada dan juga lemak setiap malam.

BACA JUGA: Tak Hanya Sebagai Artis, Tengok Profesi Lain Selebriti Bollywood Ini! Wow Pantas Kekayaan Berlimpah

Mungkin itulah sebabnya ketika sering makan malam dekat dengan waktu tidur, Moms akan mengalami kenaikan berat badan.

Selain itu, aktivitas yang Moms lakukan di malam hari tentu sangat sedikit, sehingga jika makan sebelum tidur, tubuh tidak langsung mengubah makanan menjadi energi.

Melainkan akan menyimpannya sebagai cadangan energi.