6 Cara Mempertahankan Pernikahan Agar Tak Berujung Perceraian!

By Fadhila Afifah, Rabu, 20 Juni 2018 | 14:37 WIB
Mencegah terjadinya perceraian dengan saling memahami pasangan (iStockphoto)

Nakita.id - Moms, konflik atau pertengkaran dalam rumah tangga memang wajar dialami setiap pasangan suami-istri, baik yang baru menikah atau sudah bertahun-tahun membina keluarga.

Bila pertengkaran terus terjadi tanpa ada penyelesaian, bukan tidak mungkin rumah tangga berujung dengan perpisahan.

Wah, jangan sampai hal ini terjadi ya Moms. Sebab perceraian bahkan pertengkaran dapat berdampak buruk bagi Si Kecil, dan tentu bagi Moms dan Dads.

BACA JUGA: Pantas Saja Mematikan, Ini yang Terjadi Pada Darah Jika Terkena Bisa Ular!

Sebelum hal itu terjadi, berikut 7 cara mempertahankan rumah tangga dikutip dari Psychcentral:

1. Bersikaplah jujur ​​dengan diri sendiri mengenai tujuan hubungan Moms

Kategori mana yang Moms ikuti apakah untuk melindungi atau niat untuk belajar?

Apakah bertujuan untuk melindungi diri dari rasa takut, atau dari perilaku seperti kemarahan, menyalahkan, mengkritik, ancaman, atau perlawanan?

BACA JUGA: Inul Daratista Kenang Kisah Pilu Saat Mengandung, Berhadapan Dengan Preman Hingga Depresi

Atau ingin memiliki kontrol atas apapun lebih penting daripada mencintai diri sendiri dan pasangan?

Atau apakah niat utama Moms untuk belajar tentang mencintai diri sendiri dan pasangan?

Apakah Moms lebih senang peduli dan berbagi cinta daripada menjadi benar dan menang?

Apakah belajar lebih penting bagi Moms daripada menerima persetujuan?

Dasar untuk semua aturan lainnya adalah untuk belajar mencintai diri sendiri dan orang lain.

BACA JUGA: KM Sinar Bangun Karam di Danau Toba, Ini Cara Selamatkan Diri Saat Kapal Tenggelam!

Jika tujuan utama Moms ialah untuk melindungi diri dari rasa sakit dan penolakan dengan perilaku mengendalikan, Moms tidak akan memiliki kesempatan untuk meningkatkan hubungan.

Maka masalah akan terus muncul.

2. Lepaskan masa lalu

Jika permasalahan selalu berujung pada masa lalu yang belum sirna, jangan menyalahkan pasangan untuk rasa sakit yang belum selesai itu. 

BACA JUGA: Yuk Simpan 4 Tanaman Ini di Ruangan Bayi Agar Pernapasannya Sehat

Moms perlu memaafkan dan melupakan masa lalu, agar hubungan rumah tangga semakin harmonis.

3. Lepaskan diri dari konflik segera setelah salah satu tidak terbuka untuk saling belajar

Tidak ada gunanya mencoba membicarakan masalah dan masalah kecuali salah satu pasangan tidak saling terbuka dan belajar.

BACA JUGA: Mari, Hangatkan Makan Malam Dengan Semangkuk Sup Buncis Bumbu Pala Ini

Jika Moms terbuka dan pasangan tidak, maka menyerahlah untuk mencoba memecahkan masalah dengan membicarakannya, dan pikirkan secara sepihak bagaimana cara hubungan kembali penuh cinta.

4. Mengurangi interogasi dan mengoreksi pasangan

Jangan lagi menganalisis atau mendefinisikan pasangan.

Apalagi dengan pertanyaan interogasi yang benar-benar menyerang.

BACA JUGA: Ini 6 Manfaat Biji Pepaya, Salah Satunya Mencegah Pertumbuhan Kanker!

Perilaku ini sangat mengendalikan dan invasif.

Tugas Moms adalah mendefinisikan diri sendiri, bukan pasangan!

Semakin tidak menilai dan tidak mengoreksi pasangan, semakin baik hubungan rumah tangga.

5. Sering bonding dan berbicara dari hati ke hati

Daripada selalu menuntut pasangan atas rasa takut yang kita rasa, lakukan bonding dengan pasangan.

Bonding ini akan meredakan perasaan takut, cemas, marah dengan pasangan kita.

BACA JUGA: Sering Tak Disadari, Terlalu Mengendalikan Si Kecil Bisa Berbahaya untuk Tumbuh Kembangnya

Dengan bonding kita pun tahu apa kata hati masing-masing.

6. Menerima kekurangan pasangan

Belajar untuk menghargai perbedaan daripada mencoba untuk membuat pasangan menjadi apa yang kita mau.

Dukung pasangan untuk menjadi dirinya sendiri, untuk melakukan apa  yang ia senangi alias jangan mengekang.

BACA JUGA: Menikahi Pria 18 Tahun Lebih Muda, Aktris Korea Ham So Won Ungkap Kabar Kehamilannya

Moms, sekali lagi, jika masih terjebak dalam pola pikir untuk mengontrol pasangan, Moms tidak akan memperbaiki hubungan.

Saling menerima dan belajar memahami ialah dasar untuk meningkatkan keharmonisan rumah tangga.