Adakah Sisi Negatif Bagi yang Rutin Pakai Produk Perawatan Kulit?

By Amelia Puteri, Jumat, 22 Juni 2018 | 20:10 WIB
tren kecantikan yang salah (iStock / Ridofranz)

Nakita.id - Memiliki kulit cerah dan bebas masalah tentu menjadi dambaan bagi kaum perempuan.

Mungkin hal ini yang menyebabkan banyak orang-orang membeli produk perawatan kulit.

Baik itu merek lokal, atau merek luar negeri yang sering disarankan oleh publik figur, seperti selebgram, vlogger kecantikan, dan sebagainya.

Di Amerika Serikat, pasar produk perawatan kulit naik sebesar 9% pada tahun 2017, dibandingkan dengan makeup yang hanya 6% saja.

BACA JUGA: Ini Gaya Maia Estianty yang Bikin Terpukau di Acara Kerajaan Inggris

Pada tahun 2020, diprediksi pasar produk perawatan kulit diperkirakan akan mencapai 26,8 persen.

Menjaga kulit dan menjadikannya tetap dalam kondisi terbaik dapat dilihat sebagai metode vital perawatan diri.

"Saya pikir penggemar produk kecantikan, termasuk saya sendiri, sedang meningkat," kata Joely Walker, direktur kecantikan dan kesehatan di Grazia.

BACA JUGA: Dandanan Ayu Saat Ulang Tahun Tuai Komentar Negatif, Kenapa Ya?

“Orang-orang jauh lebih peduli pada bahan-bahan kandungannya,” tambahnya.

Newby Hands, direktur kecantikan di Net-a-Porter, mengatakan forum perawatan kulit juga membuat perbedaan jumlah dalam pemasaran.

“Sekarang mereka harus bersikap terbuka tentang bahan karena seseorang pada akhirnya akan mencari tahu,” jelas Walker.

"Ketika ada produk dalam sebuah botol dan menjanjikan Anda akan 10 tahun terlihat lebih muda dalam seminggu, itu tidak akan pernah terjadi," katanya.