5 Hal yang Tak Semestinya Dilakukan dan Dikatakan Kepada Orang Tuli

By Finna Prima Handayani, Sabtu, 23 Juni 2018 | 16:42 WIB
Hal yang tidak seharusnya dikatakan dan dilakukan pada orang tuli (iStockphoto)

Nakita.id - Tak ada satu orang pun yang ingin memiliki kekurangan dalam hidupnya, meski hal itu hanya sekecil semut.

Namun, ketika takdir sudah berucap jika kita harus memiliki kekurangan, kita tidak bisa lagi menghalanginya.

Salah satu kekurangan yang dapat dialami oleh kita adalah dalam hal panca indra, termasuk indra pendengaran.

Sudah diketahui jika seseorang yang memiliki kekurangan dalam indera pendengaran bisa disebut dengan tuli.

BACA JUGA: Sering Alami Kram Pada Kaki dan Perut? Ternyata Ini Penyebabnya

Meskipun memiliki kekurangan, tapi orang tuli pun tentunya memiliki hak yang sama dengan orang normal lainnya.

Maka dari itu, Moms pun harus tetap menghargai para 'teman tuli' dengan tetap menjaga perasaan mereka.

Untuk itu, dilansir dari laman Reader's Digest, terdapat 5 hal yang seharusnya tidak Moms lakukan dan katakan kepada orang tuli.

Apa sajakah itu? Simak penjelasannya.

BACA JUGA: Sedikit yang Tahu, Minum 4 Cangkir Kopi Setiap Hari Sehatkan Jantung!

1. Tidak Mengakui Budaya Tuli

Banyak orang melihat komunitas tuli sebagai sekelompok orang dengan kondisi fisik yang umum, tapi bagi mereka yang tuli, komunitas mereka adalah budaya mereka sendiri.

Menurut Carol Padden dan Tom Humphries penulis buku 'Deaf in America: Voices from a Culture' menyebutkan jika orang tuli telah mengembangkan budaya mereka selama beberapa generasi.

Selain itu, mereka pun telah menemukan cara untuk mengekspresikan diri melalui ritual, kisah, pentunjukkan dan pertemuan sosial sehari-hari mereka.

2. Menyebutnya dengan 'Tuna Rungu' atau 'Tuli-Bisu'

Menggunakan istilah tuna rungu dianggap sangat negatif, karena ini mengarah jika mereka memiliki gangguan pendengaran dan berfokus pada apa yang orang tidak bisa lakukan.

Hal ini menyiratkan, orang-orang yang tidak dapat mendengar atau kurang lancar atau rusak pengengarannya.

Orang tuli pun lebih suka disebut sebagai 'tuli' bukan 'tuna rungu'.

BACA JUGA: Ingin Rumah Selalu Rapi Meski Tanpa ART? Ikuti Saja Cara Ini!

Selain itu, istilah tuli-bisu juga sangat ofensif, karena ini menyiratkan jika orang tuli tidak memiliki suara dan tidak dapat belajar berbicara secara lisan.

Akan tetapi, pada kenyatannya, orang tuli memiliki pita suara yang berfungsi.

3. Menyarankan Memakai Alat Bantu Dengar

Orang tuli merasa tidak enak hati ketika Moms bertanya mengapa mereka tidak memakai alat bantu dengar

Bagi mereka, alat bantu dengar tidak begitu memiliki manfaat serta harganya pun relatif mahal.

Perilaku seperti umumnya dianggap sebagai perilaku kasar di beberapa negara, maka dari itu Moms harus berhati-hati dalam bertindak.

BACA JUGA: Perhatikan, Berikut Jangka Waktu yang Benar Menyimpan Daging di Kulkas

4. Tidak Mempertahankan Kontak Mata Saat Berkomunikasi

Kontak mata dianggap sebagai kunci untuk komunikasi dengan orang tuli, dengan demikian tidak membuat kontak mata menunjukkan ketidaktertarikan dan kebosanan.

Untuk sebagian orang mungkin ini terasa tidak nyaman, tapi bagi orang tuli, kebiasaan melakukan kontak mata adalah norma budaya.

5. Sengaja Menyembunyikan Percakapan dengan Orang Tuli

Menyembunyikan apa yang Moms katakan dari orang tuli di dalam ruangan dianggap sangat kasar terhadap budaya tuli.