Tabloid-Nakita.com – Gangguan pendengaran pada anak memang perlu diwaspadai. Tidak hanya merusak fungsi pendengarna saja, kondisi ini akan menyebabkan keterlambatan dalam belajar. Mama bisa melihat munculnya gejala gangguan pendengaran pada anak sejak usia 1 tahun. Berikut rambu-rambu yang perlu Mama waspadai.
Baca juga: Gangguan pendengaran sementara pada balita
Usia 1 – 1,5 tahun
Pada usia ini anak seharusnya sudah mengenali nama-nama orang di sekitarnya, benda hingga hewan peliharaan. Jika ia belum mengenali artinya ia tidak bisa menangkap dengan jelas pembicaraan orang di sekelilingnya. Ia juga cenderung tidak memahami dan merespon jika ada suara di sekitarnya termasuk saat ia diajak ngobrol.
Anak pada usia ini juga tidak mengekspresikan keinginannya. Ia tidak dapat mengungkapkan apa yang ia inginkan dan rasakan dengan kata-kata sederhana. Usia 1 tahun menjadi usia di mana anak senang merespon musik. Namun, anak dengan gangguan pendengaran cenderung tidak meresponsnya.
Baca juga: Anak terlambat bicara akibat gangguan pendengaran
Usia 1,5 -2 tahun
Mama perlu khawatir jika ia tidak bisa mengatakan sesuatu lebih dari 5 kata. Bahkan anak dengan gangguan pendengaran sulit merespon dengan iya dan tidak jika ada sebuah pertanyaan atau perintah. Si kecil juga sulit memahami benda atau objek yang ada di sekitarnya. Ia tidak mampu untuk mengucapkan kata sederhana.
Usia 2 – 2,5 tahun
Anak pada usia ini biasanya sudah memahami perintah sederhana seperti “Duduk dan makan dengan tenang.” Anak cenderung tidak fokus pada sesuatu dan jarang menjawab sesuatu. Biasanya ia juga tidak tertarik dengan orang yang sedang menceritakan sesuatu. Ia juga tak memahami soal ukuran, perbedaan warna dan cara membedakan sesuatu.
Baca juga: Gangguan pendengaran permanen pada balita
Gejala gangguan pendengaran pada anak ini perlu Mama waspadai sebab dapat menghalangi perkembangan bicaranya. Si kecil akan sulit untuk lancar berbicara dan menghalangi proses belajarnya kelak. Segeralah menghubungi dokter untuk mendapatkan pertolongan dan pengobatan lebih lanjut.
(Niken/Baby Center)
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR