Tak Tahan Derita Penyakit Kulit, Gadis 23 Tahun Bunuh Orangtuanya!

By Rosiana Chozanah, Senin, 25 Juni 2018 | 07:35 WIB
Pang Ching Yu (Tribun Style Kolase)

Nakita.id - Ada banyak sekali penyakit yang diidap oleh anak karena faktor keturunan.

BACA JUGA: Tak Hanya Orang Gemuk, Penyakit ini Menjangkit Perempuan Banyak Anak!

Namun sayangnya, sebuah kejadian yang berasal dari Hong Kong ini dapat dikatakan sangat tragis.

Pasalnya, seorang gadis bernama Pang Ching-yu tega membunuh kedua orangtuanya karena dirinya menderita penyakit kulit eksim yang ia derita.

Melansir laman Astrowani via Intisari.com, lulusan jurusan keperawatan ini telah menikam kedua orangtuanya hingga tewas sebelum akhirnya menghabisi nyawanya sendiri.

Penyakit kulit eczema atau eksim adalah kelainan kulit kronis yang sangat gatal, umum dijumpai, ditandai oleh kulit yang kering, inflamasi dan eksudasi, yang kambuh-kambuhan.

Kelainan biasanya bersifat familial atau faktor keturunan, dengan riwayat atopi pada diri sendiri ataupun keluarganya. 

Namun hingga kini penyebab dasar eksim masih belum diketahui sepenuhnya.

Memang diperkirakan ada kombinasi faktor genetika dan beberapa faktor yang memicu terjadinya eksim atopik.

Faktor genetik atau keturunan memiliki peran dalam menyebabkan munculnya eksim atopik ini.

BACA JUGA: Berperilaku Seperti Ini di Italia, Roy Kiyoshi Banjir Pujian, Apa ya?

Jika kedua orang tua menderita eksim atopik, delapan dari sepuluh anak akan mengalami kondisi yang sama. 

Gadis berusia 23 tahun ini menyalahkan orangtuanya karena menganggap telah 'menurunkan' penyakit eksim yang parah kepadanya.

Pang Ching Yu

Dia bahkan memilih lebih baik mati daripada terus hidup dengan penyakit itu.

"Penderita eksim yang melahirkan anak lebih parah dari orang miskin yang mempunyai anak."

"Kalau miskin kita bisa mengubah kehidupan dengan bekerja keras. Namun jika eksim, memang terpaksa menanggung siksa sepanjang hayat," tulis Ching-hiu dalam sebuah blog.

Jenazah Ching-yu ditemukan dengan kepalanya ditutup kantong plastik yang terhubung pipa yang disalurkan pada tabung gas helium.

Sementara jenazah orangtuanya, masing-masing berusia 56 dan 60 tahun, ditemukan dengan luka tikaman.

"Kami menemukan catatan yang ditinggalkan wanita itu di kamar tidurnya, sementara pisau berukuran 30 sentimeter yang berlumuran darah ditemukan di dapur."

"Memang dia menganggap lebih baik mati dari menderita penyakit itu," kata Asisten Komandan Polisi Distrik Tuen Mun, Yan Fong-wai kepada South China Morning Post. 

BACA JUGA: Sepsis Membunuh Lebih Banyak Orang Dibanding Kanker, Kenali Tandanya!

 Artikel ini sudah tayang di Intisari.grid.id dengan judul, "Pasangan Ini Dibunuh oleh Anak Kandungnya Sendiri yang Tak Terima Mengidap 'Penyakit Keturunan'"