Jepang Buka Kursus Menjadi Suami dan Ayah yang Baik, Tertarik Dads?

By Finna Prima Handayani, Kamis, 28 Juni 2018 | 16:34 WIB
Dalam keluarga, pria berperan sebagai suami dan ayah (pexels.com)

Nakita.id - Menjadi orangtua bukanlah peran yang mudah untuk dijalankan, karena ada banyak tugas yang harus diemban, khususnya untuk kalangan pria.

Pasalnya, setelah menikah, pria memiliki dua tugas yang harus dijalankan secara bersamaan, yaitu sebagai kepala rumah tangga dan sebagai ayah.

Berperan sebagai kepala rumah tangga berarti ia harus bekerja demi untuk menafkahi istri dan anaknya.

Serta, sejalan dengan itu, seorang pria pun memiliki peran sebagai ayah yang harus membantu pasangan atau sang istri dalam mengurus Si Kecil.

BACA JUGA: Melalui Instagram, Kahiyang Ayu Sindir Warganet Susah Diajak Bercanda

Akan tetapi, pria berbeda dengan perempuan, yang mana perempuan tentu akan lebih mengerti tentang mengurus anak.

Untuk mengatasi masalah seperti itu, di Jepang hadir kursus untuk menjadi seorang ayah dan suami yang baik, yang disebut 'Ikumen'.

Dikutip dari laman Business Insider, kursus ikumen ini ternyata banyak diminati oleh kaum pria di Jepang, khususnya mereka yang masih lajang.

Para pria lajang yang mengikuti kursus ini umumnya ingin menaikkan nilai diri mereka di hadapan para perempuan.

BACA JUGA: Kocak! Anak Artis Ayu Dewi Bertingkah Laku Lucu di Dalam Pesawat

Mereka ingin menunjukkan jika mampu dalam melakukan tugas-tugas seorang ayah dan suami secara bersamaan.

Untuk alasan mengapa di Jepang dibuat kursus seperti itu, karena di Negara Sakura ini terdapat perayaan 'Beloved Wives Day' setiap bulan Januari, yang mana melalui acara itu diharap para pria dapat lebih menghargai peran pasangannya.

Acara ini pun digagas oleh pendiri Japan Aisaika Organization. Arti Aisaika sendiri adalah suami idaman.

Nah, Japan Aisaika Organization ini menetapkan lima kriteria suami ideal, yang pastinya diterapkan pula pada pelajaran di kursus menjadi suami dan ayah yang baik.

BACA JUGA: Ingin Si Kecil Tidur Nyenyak? Moms Bisa Ikuti Cara Dari Franda

Lima kriteria suami idamana menurut Japan Aisaika Organization, di antaranya yaitu:

1. Pulang ke rumah sebelum jam 8 malam

2. Menciptakan suasana yang menenangkan dimanapun saat bersama keluarga

3. Memanggil istri dengan namanya

4. Menatap mata istrinya saat berbicara (eye contact)

5. Mendengar apa yang diucapkan istrinya

BACA JUGA: Perhatikan, Berikut Jangka Waktu yang Benar Menyimpan Daging di Kulkas

Selain itu, terbentuknya kursus ikumen dan 'Beloved Wives Day' diharapkan dapat mengubah cara pikir para pria Jepang yang sebelumnya banyak yang tidak ingin menikah, menjadi tertarik untuk menikah.

Menurut Japan Aisaika Organization, menikah sangat penting untuk para pria, karena menikah dapat berpengaruh pada kelanjutan hidup yang berkaitan dengan perdamaian dunia dan pelestarian lingkungan global. (*)

Menjadi seorang ayah dan suami yang baik memang tidak mudah. Untuk memenuhi kriteria tersebut, sejumlah pria di Jepang mengikuti sebuah kursus yang disebut Ikumen. Walau kursus itu awalnya dibuat untuk mengajari pria bagaimana menjadi ayah yang sempurna, namun ternyata peminat Ikumen justru para pria lajang. Mereka sengaja mengikuti kursus ini untuk menaikkan "nilai" di depan wanita bahwa mereka punya pengalaman melakukan tugas-tugas suami dan ayah. Para pria peserta kursus akan diajari cara memandikan bayi dan menggunakan baju khusus untuk merasakan bagaimana beratnya seorang ibu yang sedang hamil. Selain itu mereka juga belajar tentang bagaimana menjadi suami yang baik. Misalnya bagaimana cara memberi pujian terhadap masakan istri atau penampilannya. Di Jepang terdapat perayaan "Beloved Wives Day" pada bulan Januari. Acara terebut digagas oleh pendiri Japan Aisaika Organization. Aisaika sendiri berarti "suami idaman". Menurut kriteria Japan Aisaika Organaziation, ada 5 kriteria suami yang ideal, yaitu: 1. Pulang ke rumah sebelum jam 8 malam. 2. Menciptakan suasana yang menenangkan. 3. Memanggil istri dengan namanya. 4. Menatap matanya. 5. Mendengar apa yang istri ucapkan. Kursus Ikumen dan juga Beloved Wives Day hadir ketika Jepang menghadapi krisis kesuburan atau para ahli ekonomi sebut sebagai "bom waktu demografi." Menurut laporan Atlantic, kesempatan kerja bagi para pria di Jepang berkurang. Padahal, pria di Jepang masih dianggap menjadi tulang punggung keluarga. Pria dan wanita di Jepang juga tak mau menikah dan punya anak jika mereka tahu keuangannya tidak siap. Sementara itu, menjadi karyawan di Jepang juga tidak mudah bagi orang muda karena mereka sering tidak punya waktu untuk berkencan dan membentuk keluarga baru. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Jepang Ada Kursus Menjadi Ayah dan Suami yang Baik", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/06/28/073200220/di-jepang-ada-kursus-menjadi-ayah-dan-suami-yang-baik. Penulis : Lusia Kus AnnaEditor : Lusia Kus Anna
Di Jepang Ada Kursus Menjadi Ayah dan Suami yang Baik Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Jepang Ada Kursus Menjadi Ayah dan Suami yang Baik", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/06/28/073200220/di-jepang-ada-kursus-menjadi-ayah-dan-suami-yang-baik. Penulis : Lusia Kus AnnaEditor : Lusia Kus Anna