Putri Marino Ingin Melahirkan Dengan Water Birth, Ketahui Dulu 4 Hal Ini!

By Fadhila Auliya Widiaputri, Kamis, 5 Juli 2018 | 17:37 WIB
Putri Marino ingin melakukan persalinan dengan metode water birth (instagram @chicco.jerikho)

Nakita.id - Ada banyak metode persalinan yang bisa Moms lakukan untuk bersalin.

Salah satunya yaitu metode persalinan dalam air atau yang dikenal dengan nama water birth.

Nampaknya, salah satu metode persalinan ini cukup menarik perhatian aktris cantik Putri Marino.

Sebab Ia mengungkapkan ingin bersalin dengan metode persalinan ini untuk anak pertamanya bersama sang suami, Chicco Jerikho.

"Pengin banget yang water birth karena aku percaya aja sih. Maksudnya kalau water birth kayak anaknya bakal jadi kayak lebih nature, kayak gitu kan," ucapnya sebagaimana yang dikutip dari Kompas.com, Kamis (5/7).

BACA JUGA: Bukan Hanya ASI, Pijatan Juga Penting Diberikan di 28 Hari Pertama Kehidupan Bayi

Persalinan dalam air memang tengah diminati karena dipercaya lebih dapat menekan rasa sakit dan membuat persalinan menjadi lebih lancar.

Namun sebelum melakukan persalinan dalam air sebaiknya kenali risiko dan manfaatnya terlebih dahulu.

Seperti beberapa hal berikut ini.

BACA JUGA: Balita Korban Kapal Tenggelam di Selayar Berhasil Bertahan Hidup Setelah Terombang Ambing di Lautan

Membantu Persalinan Lebih Mudah

Persalinan dalam air dipercaya dapat membuat persalinan lebih mudah karena air memiliki daya apung yang dapat membantu menurunkan berat badan kita.

BACA JUGA: Nia Ramadhani Hingga Nagita Adzana Bing Slamet, Mana Lebih Cantik Saat Menikah dengan Adat Sunda?

Dengan begitu sangat memungkinkan para Moms untuk bisa pindah ke posisi persalinan yang lebih efektif lagi, hal ini mungkin juga meningkatkan kontraksi uterus yang lebih efisien.

Meski dipercaya bisa lebih mudah tetapi persalinan dalam air tetap bisa melalui proses persalinan yang cukup panjang.

American Pregnancy Association menyampaikan dalam beberapa kasus proses persalinan dalam air bisa terjadi sekitar 11 hingga 19 jam.

Dimana selama tahap pertama persalinan, serviks Moms akan melebar sampai 10 cm.

ACOG mencatat, perempuan hamil yang kondisinya sehat dan memiliki waktu kehamilan penuh, berada di dalam air dapat membantu mempersingkat persalinan hingga 30 menit.

Sebuah kelahiran air juga dikaitkan dengan 10% pengurangan epidural.

Studi lain pada tahun 2012 menemukan bahwa perempuan yang memilih persalinan air mengalami sedikit rasa sakit dan juga jarang mengalami episiotomi.

BACA JUGA: Tampilan Pengasuh Keluarga Ashanty Curi Perhatian Warganet, Ada Apa?

Terdapat Risiko yang Dialami Bayi

Meski demikian lebih mudah dan sedikit rasa sakit, tetapi ada sejumlah alasan mengapa beberapa ahli tidak merekomendasikan metode persalinan ini.

BACA JUGA: Sekarang Tajir, Penyanyi Baru Terkenal Ini Sulap Gubuk Reotnya Jadi Rumah Gedongan!

Salah satunya yakni Joseph Wax, M.D., Ketua ACOG Committee pada Obstetric Practice.

Ia tidak merekomendasikan metode persalinan ini karena dalam beberapa kasus, air begitu berbahaya karena meningkatkan risiko tenggelam pada bayi yang akan lahir.

Risiko lainnya termasuk infeksi dan bayi terlilit tali pusar.

Meskipun risiko ini juga bisa terjadi pada kelahiran normal tetapi secara signifikan risiko ini lebih sering terjadi pada persalinan dalam air dengan tingkat komplikasi yang jauh lebih tinggi.

Selain itu, satu peringatan baru-baru ini dari CDC mencatat adanya dua kasus penyakit Legionella pneumonia, bakteri berbahaya pada bayi yang melahirkan di bak persalinan milik pribadi di rumah pasien.

Meskipun ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa persalinan air secara langsung membahayakan bayi yang baru lahir, tapi ada pula penelitian lain yang menunjukkan bahwa penelitian ini sangat aman.

BACA JUGA: Gampang, Ternyata Ini Menu Diet di Balik Tubuh Indah Jessica Iskandar

Perlu Ada Pembicaraan Lebih Lanjut dengan Dokter Kandungan

Jika Moms tertarik dengan persalinan air, langkah pertama yang harus dilakukan tentunya ialah berbicara dengan dokter.

"Ini keputusan pasien," kata Wax.

Jika Moms telah mempertimbangkan manfaat dan risikonya, berikan alasan kuat kepada dokter kandungan mengapa metode ini dipilih, semakin cepat semakin baik.

Selanjutnya, pastikan pihak rumah sakit mendukung keputusan Moms.

BACA JUGA: Sukses Atasi Baby Blues, Melanie Putria Bagikan Tips Jitu Mengatasinya

Perlu Mendiskusikan Strategi Agar Bayi Terhindar Dari Infeksi

Jika berencana melahirkan bayi di dalam air, ada strategi cerdas yang bisa mencegah bayi terinfeksi.

Wax menyarankan pertama kali mulailah dengan menanyakan fasilitas persalinan jika pihak rumah sakit memiliki perlengkapan keselamatan atau tindakan pengendalian infeksi.

Kedua, penting untuk menanyakan hal lain seputar penggunaan bak atau kolam, jenis air selama persalinan ini, berapa lama Moms akan berada di dalam air, serta berapa suhu yang sebaiknya dipilih, dan sebagainya.

Ketiga, pertimbangkan juga bila persalinan menjadi macet saat telah berada di kolam, adakah tim dokter ahli yang akan segera mengambil alih dan menangani Moms bila hal ini terjadi.

BACA JUGA: Awas! Minuman ini Sebabkan Resiko Asma Pada Anak Sejak dalam Kandungan