Konsumsi Telur Dalam Sehari Ternyata Picu Perkembangan Anak, Moms!

By Poetri Hanzani, Jumat, 6 Juli 2018 | 17:16 WIB
Rutin konsumsi telur setiap hari bisa membantu pertumbuhan anak (iStockphoto/Amarita)

Nakita.id - Dalam masa pertumbuhan, anak-anak pasti membutuhkan berbagai jenis makanan sehat dan bergizi dalam kesehariannya.

Dan, salah satu makanan yang seringkali diberikan Moms pada anak-anak ialah telur.

Telur mudah didapat dan dimasak dengan berbagai kreasi, mulai dari telur dadar, dibuat omelet hingga direbus.

Namun tahukah Moms, ternyata makan telur sangat bermanfaat bagi anak-anak dan baik untuk tumbuh kembang mereka.

BACA JUGA: Manfaat Telur Untuk Kesehatan Anak

Penelitian menemukan, mengonsumsi telur dalam sehari dapat meningkatkan pertumbuhan mereka secara signifikan.

Dan mengurangi keterlambatan tumbuh kembang sebesar 47 persen pada anak kecil.

"Telur bisa didapat dengan mudah. Ini bisa menjadi sumber nutrisi yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan pada anak kecil.

Serta berpotensi berkontribusi pada berkurangnya pertumbuhan yang lambat di seluruh dunia," kata penulis utama Lora Iannotti dari Universitas Washington di St. Louis, dilansir dari indianexpress.

BACA JUGA: Gaya Asuh Kate Middleton Pada 3 Anaknya, Salah Satunya Boleh Egois

Studi yang dipublikasikan di jurnal Pediatrics, menunjukkan anak-anak yang makan satu telur per hari memiliki penurunan prevalensi keterlambatan sebesar 47 persen.

Dan berat badan kurang 74 persen.

"Kami terkejut dengan seberapa efektif intervensi ini terbukti. Ukuran efeknya adalah 0,63 dibandingkan dengan rata-rata global 0,39," ungkap Iannotti.

Dimana dalam Penelitian tersebut, tim telah memasukkan anak-anak berusia 6 sampai 9 bulan untuk diberi satu telur per hari selama enam bulan.

Dan kemudian dibandingkan dengan kelompok yang tidak menerima telur.

"telur merupakan makanan lengkap, yang dikemas dengan aman dan bisa dibilang lebih mudah didapat, serta sumber daya yang baik daripada makanan pelengkap lainnya".

"Telur tampaknya menjadi sumber nutrisi yang layak dan direkomendasikan untuk anak-anak di negara berkembang," tambah Iannotti.

BACA JUGA: Pagi atau Malam Hari, Sebenarnya Kapan Waktu Terbaik untuk Mandi?