Penelitian: Perempuan Lebih Royal dan Murah Hati Dibanding Lelaki!

By Soesanti Harini Hartono, Minggu, 22 Juli 2018 | 15:22 WIB
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat dopamin perempuan cenderung lebih tinggi saat mereka melakukan tindakan kebaikan untuk orang lain. (Volunteer)

Nakita.id.- Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim riset dari University of Zurich telah menemukan bukti bahwa perempuan cenderung memiliki hati yang lebih baik dan royal memberi alias lebih dermawan daripada lelaki.

Dilansir Metro UK, para periset menemukan bahwa otak lelaki dan perempuan menunjukkan reaksi yang berbeda terhadap tindakan dermawan dan perilaku egois.

BACA JUGA: Terungkap! Ini Rahasianya Membesarkan Anak-anak yang Baik, Peduli, dan Bertanggung Jawab

Stratium, sistem reward (penghargaan) yang ada di otak melepaskan dopamin saat dipicu.

Pelepasan hormon bahagia ini lantas membuat kita tergerak untuk melakukan tindakan yang dapat memicunya kembali.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat dopamin perempuan cenderung lebih tinggi saat mereka melakukan tindakan kebaikan untuk orang lain.

BACA JUGA: Segera Bersihkan Organ Intim Usai Bercinta, Ini Alasannya Moms

Sementara tindakan pemicu yang sama tidak menghasilkan level dopamin yang sama bagi pria.

Tak berhenti sampai di situ. Dalam percobaan lain para ilmuwan memberikan obat yang dapat menghambat dopamin kepada objek penelitian.

Hasilnya stratium pada otak lelaki maupun perempuan jadi nonaktif. Dalam kondisi ini, anehnya perempuan justru menunjukkan perilaku yang lebih egois.

Sementara kaum lelaki justru menunjukkan sikap baik dan murah hati lebih besar.

Menurut teori para peneliti, hasil yang didapat dari penelitian tersebut bukanlah kondisi bawaan.

BACA JUGA: Jangan Segera Merapikan Tempat Tidur Setelah Bangun, Ini Alasannya

Kemungkinan besar aktivitas ini merupakan hasil dari pengondisian sosial yang diterapkan kepada masing-masing individu sejak kecil.

Seperti diketahui, biasanya anak perempuan diharapkan untuk mengembangkan perilaku yang rendah hati dan ringan tangan terhadap lingkungan sekitar.

Sementara anak lelaki cenderung dituntut untuk menjadi sosok yang berani dan kuat.

Tuntutan sosial inilah yang lantas dinilai memengaruhi pola pikir mereka hingga dewasa. (*)