Nakita.id.- Perempuan dikenal dengan kemampuannya melakukan multitasking. Termasuk Moms bekerja, yang secara bersamaan mengurus keluarga, menjadi manajer rumah tangga, dan menyelesaikan pekerjaan kantor.
Begitu padatnya kegiatan sehari-hari sehingga Moms sering mengabaikan kondisi kesehatan diri.
Karena itu pada peringatan Hari Ibu kali ini, Yayasan Jantung Indonesia mengajak para ibu untuk menjaga kesehatannya dengan menjalani gaya hidup sehat agar terhindar dari berbagai penyakit yang mengintai, termasuk penyakit kardiovaskuler.
Baca juga: Kumpulan Foto Detik-Detik Melahirkan Ini Menjadi Bukti Ibu Adalah Pahlawan!
“Ibu adalah tiang keluarga, bahkan bisa dibilang bahwa ibu itu adalah tiang negara karena dari mereka lah bermula pendidikan bagi generasi penerus bangsa. Dengan tugas yang mulia ini, ibu tidak boleh lalai untuk menjaga kesehatan diri.
Karena itu, Yayasan Jantung Indonesia mengajak para ibu, terutama ibu bekerja, agar selalu menjalani gaya hidup sehat agar terhindar dari penyakit kardiovaskuler,” ungkap Syahlina Zuhal, Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia.
Saat ini, penyakit kardiovaskuler, termasuk di dalamnya adalah penyakit jantung koroner, menjadi salah satu penyakit paling mematikan bagi perempuan di dunia.
Menurut data World Heart Federation, penyakit kardiovaskuler menjadi penyebab kematian 1 dari 3 perempuan di dunia.
Setiap tahunnya, 3,3 juta perempuan meninggal akibat penyakit kardiovaskuler. Di Australia, menurut hasil laporan ‘Cardiovascular Risk and Diseases in Australia Women’, penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi pada perempuan di benua tersebut, mencapai angka lebih dari 31.000 kematian setiap tahunnya.
Sebenarnya risiko perempuan untuk terkena serangan jantung koroner lebih rendah dibanding dengan laki-laki.
Ini karena perempuan memiliki hormon estrogen yang dapat melindung dari penyakit jantung koroner dan stroke.
Namun semakin usia bertambah, jumlah hormon ini dalam tubuh juga berkurang, terutama saat memasuki usia menopause.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | Yayasan Jantung Indonesia |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR