Nakita.id - Rinitis merupakan penyakit lain yang juga dapat mempengaruhi kualitas kehidupan anak.
Rinitis merupakan radang selaput hidung yang biasanya disebabkan oleh common colds atau pilek dan alergi.
Di Indonesia, prevalensi rinitis mencapai 24.3%.
BACA JUGA: Amankah Memberikan ASI pada Si Kecil saat Sang Ibu Alami Batuk Pilek?
"Dalam kasus yang akut, anak dengan rinitis dapat berpotensi mengalami gangguan penyakit penyerta lainnya.
Penyakit penyerta tersebut seperti asma, pembesaran tonsil, dan infeksi telinga atau otitis.
"Penyakit rinitis apabila dibiarkan akan memengaruhi tumbuh kembang optimal anak terutama jika lainnya," ungkap dr. Darmawan Budi Setyanto Sp.A(K) dalam acara Merck Pediatric Forum 2018, di Jakarta (22/7).
BACA JUGA: Ingin Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga? Ikuti Cara Ini!
Rinitis sangat berpotensi mengganggu kenyamanan anak, karena anak menjadi rewel dan sulit tidur.
Hal ini juga akan mengganggu kualitas tidur anak dan orangtuanya.
Meskipun tidak tergolong sebagai penyakit yang mematikan, rinitis dapat mengurangi produktivitas dan kualitas hidup keluarga, sekaligus berpotensi menimbulkan beban ekonomi tambahan.
Prof Chua H. Antonio, dalam kesempatan yang sama menjelaskan, untuk menangani rinitis, anak perlu diberikan terapi yang komprehensif, dalam bentuk terapi oral dan terapi topikal.
Namun, Prof Chua sangat menyarankan salah satu cara untuk menangani gejala hidung tersumbat ini, yaitu dengan diberikannya terapi topikal.
BACA JUGA: Bowo dan Nurrani Ditraktir Raffi Ahmad-Nagita Sampai Puluhan Juta!
Terapi topikal ini diharapkan dapat secara singkat (kurang dari 10 menit), langsung memberikan efek hidung lega pada anak, misalnya dengan memberikan oxymetazoline drop.
Selain itu, dr. Wahyuni, Sp.A(K), juga mensosialisasikan tren cuci hidung pada anak sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit rinitis.
Teknik mencuci hidung yang digunakan yaitu menggunakan larutan NaCl. (*)