Ini Cara Orang Jepang Punya Tabungan Banyak, Meski Biaya Hidup Tinggi

By Maharani Kusuma Daruwati, Minggu, 22 Juli 2018 | 15:19 WIB
()

Tak perlu bersaing

Karyawan perempuan tidak perlu bersaing dalam hal pakaian di tempat kerja, karena perusahaan menyediakan seragam.

Laki-laki diharapkan memakai jas.

Tetapi untuk membeli pakaian yang mahal itu pun mereka ditolong.

Sekali atau dua kali setahun, wakil sebuah toserba besar akan datang menunjukkan bermacam-macam bahan untuk dibuat menjadi jas.

Mereka memberi potongan harga.

Selain itu mereka juga menawarkan kemeja, kaus kaki dan bahkan pakaian dalam.

Banyak perusahaan bahkan meluangkan tempat untuk dijadikan toko (milik perusahaan) yang menjual segala macam kebutuhan.

BACA JUGA: Gemasnya Si Kecil Thalia Meniru Kebiasaan Sarwendah Usai Keramas

Mulai dari sepatu sampai pakaian dan alat-alat olahraga, arloji, kamera dan sistem radio, semuanya dengan potongan harga.

Kalau kantornya cukup luas, perusahaan juga akan menyediakan kantin yang menyajikan makan siang yang tidak mahal.

Makan siang itu bukan hanya boleh dimanfaatkan oleh bujangan yang tinggal di asrama, tetapi juga oleh presiden direktur, kalau mau.

Kalau sudah bekerja bertahun-tahun dan bermaksud untuk beristri, artinya sudah tiba waktunya keluar dari asrama.

Sekali ini pun perusahaan akan juga menolong.

Perusahaan-perusahaan besar mempunyai apartemen yang disewakan kepada karyawan dengan harga rendah untuk jangka waktu terbatas, artinya beberapa tahun.

Kalau yang memerlukan apartemen lebih banyak daripada apartemen yang tersedia, maka diadakan undian.