Hati-hati! Mulai di Usia 20 Tahun Kita Rentan Stres dan Depresi

By Amelia Puteri, Senin, 23 Juli 2018 | 14:01 WIB
Usia ini rentan terkena stres dan depresi (iStockphoto)

Nakita.id - Rintangan saat menjalani kehidupan itu biasa terjadi.

Tak sedikit, Moms mungkin akan merasakan streas jika apa yang direncanakan tak berjalan mulus.

Stres dan depresi bisa dirasakan oleh setiap manusia, terlepas dari berapa pun usianya.

Tapi, tahukah Moms kalau ada golongan usia tertentu yang dianggap lebih rawan terkena stres?

BACA JUGA: Punya Followers Ratusan Ribu Hingga Wisata ke Luar Negeri, 5 ART Selebriti Ini Bikin Iri!

Psikolog Tara de Thouars mengungkapkan, usia dewasa muda, yaitu 20-29 tahun, dianggap sebagai kategori usia rawan stres.

Mengapa hal itu bisa terjadi?

Dewasa muda, kata Tara de Thouars, adalah masa di mana produktivitas tinggi.

Hal ini berdampak pada banyaknya target yang ingin dicapai, hingga urusan keluarga di masa-masa awal pernikahan.

Sehingga, mereka yang berada di rentang usia ini perlu lebih mengeskplorasi hidupnya.

BACA JUGA: Tak Sembarang, Tingkat Kematangan Pisang Ini yang Baik Dikonsumsi Pengidap Diabetes!

“Mengejar hal-hal tersebut bukan perkara mudah, sehingga tentu banyak momen penat yang menghampiri."

"Jadi stres paling tinggi memang dialami mereka yang memasuki masa dewasa muda,” katanya seperti dikutip dari Kompas.com.

Dari sisi psikologis, dewasa muda disebut penuh dengan ambisi.

Mereka ingin membuktikan kemampuan, baik kepada diri sendiri maupun orang lain.

Selain karena ambisi itu, tantangan dari luar pun tak bisa diabaikan. Mereka dituntut harus belajar.

BACA JUGA: Ratu Elizabeth II Lebih Dekat Bersama Meghan, Hubungannya dengan Kate Tak Seakrab yang Dilihat!

"Tak jarang akhirnya kewalahan, sehingga lelah, capek dan berujung stres,” tambahnya.

Lalu, apa yang bisa dilakukan agar terhindar dari situasi tersebut?

Tara mengingatkan agar mereka bisa mengatur jeda di sela-sela kerja.

Saat penat, dibutuhkan masa rileks agar bisa kembali berpikir dengan baik.

BACA JUGA: Ditanya Mau Sehidup Semati dengan Raffi Ahmad, Ini Jawaban Nagita

Dia mencontohkan otak seperti komputer, jika banyak program dibuka dan berjalan, maka akan panas.

Begitu juga dengan otak, bila terlalu banyak berpikir, maka akan lelah dan tak fokus.

"Yang bisa dilakukan adalah istirahat sejenak agar fungsi otak kembali optimal," kata Tara.