Hadapi Perbedaan Pola Asuh Si Kecil dengan Mertua, Ini Trik Jitu Menghadapinya ala dr Reisa

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Sabtu, 28 Juli 2018 | 15:58 WIB
Hadapi perbedaan persepsi pola asuh dengan mertua, ini trik ala dr Reisa (instagram.com/@reisabrotoasmoro)

Nakita.id - Setiap orangtua sudah pasti menginginkan yang terbaik, namun sebagai orangtua baru ada saja kendala yang dihadapi.

Misalnya, beragam mitos yang sebenarnya sudah tidak relevan untuk diterapkan di masa kini.

Memakai gurita agar pusar bayi tidak bodong, anak yang anteng adalah anak yang baik hingga dewasa dan melakukan bedong kaki bayi harus dalam kondisi lurus merupakan segelintir mitos yang masih diyakini kebanyakan orangtua zaman dulu.

"Memang ya biasanya ada kendala dari mertua, kalau orangtua sendiri kita masih bisa ajak berdebat tetapi kalau mertua sulit," demikian kelakar dr. Reisa Broto Asmoro dalam Talkshow dan Peluncuran Buku 'Mommy.101:101 Perawatan Bayi' di Smart Parenting and Baby Expo 2018, Sabtu (28/7).

Pada dasarnya, baik orangtua dan mertua bermaksud baik memberikan masukan dengan cara memberitahu pola asuh anak yang baik versinya dulu kepada kita yang baru menjadi orangtua.

BACA JUGA: Begini Dampak yang Dirasakan Anak Jika Mendapati Orangtua Berselingkuh

Namun tak dipungkiri, hal itu sering kali sudah tak relevan seiring perkembangan zaman.

Tak jarang, hal ini akan menimbulkan salah paham dan rasa kesal bahkan perselisihan jika tak disiasati dengan baik.

Dengan begitu, penting bagi orangtua baru untuk menyadari bahwa orang tersekat tentu ingin memberkan yang terbaik.

Hindari bersifat defensif, apa pun saran dan masukan yang dilontarkan oleh mertua terimalah dengan baik jikalau tak setuju tolak juga dengan cara yang baik.

"Usahakan untuk memberikan penjelasan rinci yang bisa dimengerti oleh orangtua, agar langkah apa pun yang kita ambil untuk buah hati bisa lebih meyakinkan," ujar Riescha dalam kesempatan yang sama.

Reisa menjelaskan, sebagai generasi yang lebih muda tentu lebih mengetahui apa yang baik untuk anak.

"Sejak awal menikah kan kita sudah tahu mertuanya seperti apa, memang biasanya euforia yang terasa menjadi seorang kakek dan nenek tuh luar biasa sekali mereka malah akan lebih mendahulukan kepentingan cucunya dibandingkan anaknya.

Kita harus bangga karena diperhatikan, itu bentuk kasih sayang kakek dan nenek sama cucunya", jelas Reisa.

BACA JUGA: Waspada Moms, 5 Masalah Keuangan Ini Berpotensi Hancurkan Pernikahan!

Awalnya mungkin bukan hal yang mudah, tetapi menurut dr. Reisa itu bukanlah hal yang mustahil.

Salah satu trik yang bisa dilakukan adalah dengan mengajak orangtua atau mertua untuk bersama-sama konsultasi ke dokter saat mengetahui perkembangan Si Kecil.

"Sering kali kita tuh lupa saat membawa anak untuk kontrol, vaksinasi orangtua ditinggalkan begitu saja.

Pas kita sudah mendapat ilmunya, kita bingung bagaimana menyampaikan ke orangtua atau mertua kita apa yang sudah kita dapat", tutur Reisa.

Hal inilah yang rentan menimbulkan salah paham, karena mertua tak secara langsung mendengarkan informasi yang tepat.

"Bener ya orangtua atau mertua akan lebih percaya sama ahli yang ada di balik meja (dokter) dibandingkan anaknya sendiri. Jadi melibatkan orangtua, mertua itu penting," pungkasnya.