Baru 15 Tahun, Bocah Ini Berhasil Raih Gelar Insinyur dan Memulai Program Doktoral

By Fita Nofiana, Minggu, 29 Juli 2018 | 15:50 WIB
Baru 15 Tahun, Bocah Ini Berhasil Raih Gelar Insinyur dan Memulai Program Doktoral (indiatimes.com)

Nakita.id - Bocah jenius keturunan India Amerika,Tanishq Abraham (15) telah menjadi sorotan dunia sebagai lulusan insinyur termuda.

Pada umur 11 tahun, ia telah lulus daru California community collage dan kini ia mendapatkan gelar di bidang teknik biomedis di UC Davis.

Ia sendiri mulai pendidikannya pada umur 12 tahun dan selesai pada umur 14, istimewanya ia mendapatkan gelar tersebut tepat pada hari ayah.

BACA JUGA:Karena Tulisannya di Jembatan, Remaja Ini Berhasil Selamatkan 6 Nyawa

"Itu adalah hadiah Hari Ayah terbaik untuk suami saya dan juga ayah saya," kata ibu Tanishq, Taji Abraham, yang dirinya adalah seorang dokter ilmu kedokteran hewan.

"Kami senang bahwa kakek-neneknya yang merupakan pasien jantung dapat melihatnya lulus dengan gelar teknik biomedis dan memulai PhD (program doktoral) di bidang yang sama."

Butuh beberapa saat untuk membeberkan kisah luar biasanya ke media, seperti dijelaskan Taji Abraham, telah terjadi beberapa minggu panik bagi Tanishq dan keluarga setelah ia lulus.

Sehari setelah menerima gelarnya, Tanishq dan timnya mempresentasikan proyek desain senior mereka di ronde grand di UC Davis Medical Center.

Beberapa hari kemudian, mereka berkendara ke Southern California untuk konferensi teknik biomedis di mana Tanishq mempresentasikan proyek desain senior tekniknya.

Setelah kembali, ia mengikuti kursus singkat selama tiga hari di Akademi Kewirausahaan UCD bersama 45 peserta lainnya, termasuk mahasiswa pascasarjana, doktor, dan fakultas.

Tanishq saat sedang berada di taman kanak-kanak pihak sekolah menyatakan jika kemampuannya secara akademik telah melampaui umurnya.

BACA JUGA:Pulang dari Rumah Sakit, Anak Usia Dua Tahun Ini Malah Terinfeksi HIV

Dia terdaftar di American River Community College pada usia lima tahun, dia mampu memecahkan mata pelajaran matematika yang ditawarkan oleh Program Pendidikan Universitas Stanford untuk Pemuda Berbakat (EPGY) dalam waktu kurang dari enam bulan.

Pada usia enam tahun, ia mengambil kelas sekolah menengah dan perguruan tinggi secara online dalam mata pelajaran, seperti kimia, paleontologi, biologi, dan geologi.

Kemudian di usia tujuh tahun, ia mendaftar ke Amerika, menyelesaikan mata kuliah Geologi & Astronomi, muncul sebagai siswa terbaik di kedua kelas tersebut.

Tanishq Abraham dan keluarga

Pada saat dia diterima di UC Davis sebagai mahasisa anak-anak di mana secara akademik ia belajar sekelas universitas namun diperlakukan layaknya anak seumurannya.

"Kami tidak merasa mereka melewatkan masa kanak-kanak 'normal'. Apa yang normal untuk beberapa orang mungkin tidak normal untuk orang lain!" kata Taji Abraham.

Menurut sang ibu, Tanishq bahkan menikuti beberapa ekstra kulikuler, seperti sepak bola, tenis, ping-pong, dan lain sebagainya.

"Tahun ini sangat menjadi bagian sulit baginya, kami kadang bersamanya hingga jam 11 malam di kampus untuk menemaninya mengerjakan proyek sebagai senior dan proyek jurusannya," ujar Taji.

"Teman-temannya yang kebanyakan berusia 22 tahun terkadang heran padanya mengapa tak bisa mengerjakan sepanjang malam, namun sebagai orangtua saya memastikan jika dia harus istirahat dan tidur cukup" tambahnya.

BACA JUGA:Semakin Bertambah, Kini Korban Tewas Gempa Lombok - Bali Capai 10 Orang!

Untuk masa depan ia telah diterima di universitas sama untuk program doktoral, tapi dalam jangka panjang ia ingin menjadi seorang presiden!