Penderita Hepatitis A dan B Tidak Boleh Donor Darah, Ini Alasannya!

By Soesanti Harini Hartono, Senin, 30 Juli 2018 | 15:18 WIB
Tidak semua orang boleh mendonorkan darahnya, contohnya mereka yang mengidap hepatitis. (Getty Images)

Nakita.id.– Apakah Moms pernah melakukan donor darah? Buat Moms yang sudah pernah melakukannya, pasti ada yang merasakan efek samping donor darah seperti mata berkunang-kunang, mual, pusing, dan melayang.

Meski begitu, Moms tetap rutin mendonorkan darahnya karena Moms tahu tujuan mulia kegiatan ini.

Yang paling jelas, mendonorkan darah untuk menyelamatkan nyawa orang lain.

Darah yang telah didonorkan bisa diberikan pada orang yang membutuhkan pertolongan seperti korban kecelakaan, pengidap kanker atau kelainan darah, bayi baru lahir dengan kondisi medis tertentu, dan orang yang menjalani operasi besar.

BACA JUGA: Seorang Kakek Lakukan Donor Darah Terakhir Setelah Selamatkan 2,4 Juta Bayi dari Tetes Darahnya

Rutin donor darah juga dapat menjaga kesehatan jantung dan membuat darah mengalir lancar,

Ada penelitian yang mengatakan jika rutin mendonorkan darah bisa menurunkan risiko terkena serangan jantung sampai 88%.

Serta membuat tubuh jarang terkena sakit dan terhindar dari kanker, stroke, dan serangan jantung. Dengan rutin melakukan donor darah membuat kadar zat besi dalam darah menjadi normal.

Donor darah juga dapat membantu Moms mengetahui kondisi kesehatan karena biasanya sebelum melakukan donor darah, tekanan darah, suhu tubuh, nadi, dan kadar hemoglobin kamu akan diperiksa.