Untuk itu, ibu hamil harus lebih berhati-hati dan menjaga diri serta janinnya ketika terjadi gempa.
BACA JUGA: Berat Lebih dari 100 Kg, Tike Priatnakusumah Berhasil Turunkan 7,1 Kg
Naluri pertama setiap orang ketika gempa bumi menyerang adalah berlari di luar.
Jika Moms berada di dalam ruangan dan di lantai dasar, itu mungkin, meskipun tidak selalu.
Jika kantor atau rumah Moms berada di lantai yang lebih tinggi, Moms mungkin tidak mendapatkan waktu untuk berlari ke bawah dan mungkin tidak aman untuk mencobanya, terutama jika Moms sedang hamil besar. Bila Moms tertangkap di dalam ruangan di rumah ketika terjadi gempa bumi, organisasi manajemen bencana dari seluruh dunia merekomendasikan pendekatan drop, hold dan cover.
Ini berarti Moms memulai dengan menjatuhkan dengan lembut ke tangan dan lutut Moms.
Posisi ini mencegah Moms terjatuh, serta melindungi tonjolan bayi (perut besar Moms) dan memungkinkan Moms merangkak ke tempat yang aman di mana dapat berlindung sampai getaran berhenti.
Ketika Moms sampai di tempat aman, pegang erat-erat dan lindungi kepala dengan tangan Moms. Tempat aman Moms ini bisa berupa di bawah meja, meja atau tempat tidur yang kuat.
Pegang furnitur dengan erat agar tidak menjauh.
Ini akan melindungi Moms dari benda jatuh atau puing-puing.
Pastikan meja tidak memiliki bagian atas yang dapat menjatuhi Moms, seperti kaca atau marmer.
Jika Moms memiliki benjolan bayi besar, pastikan dapat masuk ke dalam furnitur pilihan dengan nyaman.
Di sebelah dinding bantalan beban atau interior yang tidak memiliki hiasan dinding, split AC atau lampu yang listrik.