Bagi Penderita Diabetes Saat Terluka Harus dapat Perawatan Khusus! Begini Caranya

By Rosiana Chozanah, Selasa, 7 Agustus 2018 | 14:30 WIB
Gejala mengejutkan dari diabetes (iStock/angkhan)

Nakita - Bila kita terkena luka sayatan, yang kita lakukan adalah hanya membersihkannya dengan air biasa.

Namun, bagi mereka penderita diabetes, harus ada perawatan 'khusus' ketika mereka terkena luka, baik biasa maupun sayatan.

Pada kebanyakan orang yang menderita diabetes, luka akan sembuh lebih lambat dari pada orang non-diabetes.

Diabetes juga meningkatkan kemungkinan infeksi pada luka ringan.

Seperti sayatan kecil dapat berubah menjadi komplikasi besar dan sangat serius.

BACA JUGA: Tak Hanya Enak, Cemilan Anak Sharena Delon ini Bisa Cegah Kanker dan Diabetes

Beberapa faktor yang mendukung infeksi pada luka penderita diabetes:

- Diabetes dapat menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh dan dapat memperlambat waktu penyembuhan.

- Ketika kadar gula tinggi akan mengganggu fungsi sel darah putih, sehingga tidak mampu melawan bakteri.

- Diabetes yang tidak terkontrol berhubungan dengan sirkulasi darah yang buruk.

Ketika sirkulasi melambat, sel-sel darah merah bergerak lebih lambat, yang berarti menjadi lebih sulit bagi tubuh untuk mengirimkan nutrisi ke luka.

Akibatnya, luka sembuh secara lambat atau mungkin tidak sembuh sama sekali.

- Neuropati atau kerusakan saraf, salah satu dari banyak efek samping diabetes, juga dapat memperburuk keadaan.

Oleh karena itu ada penanganan khusus bagi penderita diabetes ketika terkena luka.

1. Bersihkan dan periksa luka

Sebelum mengobatinya, bersihkan area yang terkena luka secara menyeluruh.

Hal ini bertujuan untuk memastikan penyembuhan dengan baik dan mengurangi risiko infeksi .

Cara termudah membersihkan luka ringan adalah dengan membasuhkan luka pada air bersih yang mengalir.

Ini akan membantu menghilangkan kotoran, debu yang menempel dan bakteri.

Jika bukan air mengalir, gunakan air yang sudah disaring atau air matang.

Kemudian tepuk luka dengan handuk bersih serta beri obat antiseptik.

Tutup luka dengan perban steril, dan ganti peban minimal 2 kali sehari.

Hal terpenting adalah selalu memeriksa luka tersebut.

BACA JUGA: Tip Mencegah Prediabetes, Gerbang Awal Menuju Diabetes Tipe 2!

2. Kontrol tingkat gula

Untuk mengurangi risiko infeksi, penting juga untuk tetap mengawasi tingkat gula darah.

Tingginya kadar glukosa dalam darah dapat menunda proses penyembuhan dan bahkan meningkatkan risiko infeksi.

Sebuah studi 2013 yang diterbitkan dalam Plastic and Reconstructive Surgery menemukan bahwa orang yang menjalani operasi untuk luka diabetes kronis, besar kemungkinan akan sembuh jika glukosa darah mereka terkontrol dengan baik pada saat operasi.

Moms dapat mengontrolnya dengan makan makanan yang sehat dan berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari.

Jangan lupa untuk mengambil obat-obatan dan insulin tepat waktu seperti arahan dokter.

3. Madu

Madu dapat digunakan untuk mengobati luka pada penderita diabetes.

Madu dapat menyembuhkan luka secara cepat dengan merangsang regenerasi jaringan, angiogenesis dan pertumbuhan fibroblast.

Dan efek osmotik madu membuat luka jadi lembab dan bersih.

Ditambah kandungan anti-inflamasi pada madu mengurangi rasa sakit dan bengkak.

Sebuah studi 2014 yang diterbitkan dalam Journal of Ayub Medical College melaporkan bahwa penggunaan madu secara rutin dapat mengurangi tingkat amputasi dan memperbaiki penyembuhan luka ketika digunakan untuk pembalut luka di ulkus kaki diabetes kronis.

Studi lain tahun 2014 yang diterbitkan dalam Complementary Based Complementary and Alternative Medicine menemukan madu menjadi bahan penyembuhan yang lebih aman, lebih cepat dan efektif untuk luka diabetes dibandingkan dengan obat sintetik lainnya dalam hal resistensi mikroba dan biaya pengobatan.

Caranya hampir sama dengan mengoleskan antibiotik, Moms hanya perlu mengoleskan madu pada luka bersih dan tutup luka dengan perban.

Ganti perban 3 hingga 4 kali sehari.

Nah, itulah beberapa cara penyembuhan luka pada penderita diabetes agar tidak semakin parah.

BACA JUGA: Tip Mencegah Prediabetes, Gerbang Awal Menuju Diabetes Tipe 2!