Nakita.id - Rabu (15/8/2018), Ventje Solambela (45) resmi ditetapkan sebagai tersangka di balik pembunuhan yang menewaskan Daud Solambela (7).
Daud Solambela ditemukan tak bernyawa dengan tragis di rumahnya yang berada di Desa Sendangan, Kecamatan Kakas, Kabupaten Minahasa.
Bocah tak berdosa tersebut ditemukan tewas dengan perut tertancap pisau dapur, dan Ventjelah yang berpura-pura menemukan anaknya dalam keadaan meninggal dunia.
Ventje mengaku bahwa ia baru saja pulang dari gereja dan ia menemukan anaknya dalam keadaan meninggal dunia di bawah tempat piring di rumahnya.
Bahkan Ventje mengaku bahwa ia kehilangan uang Rp 200 ribu dan menuding bahwa anaknya dibunuh dan dihabisi oleh pencuri karena di bagian lututnya terdapat lebam dan luka seperti bekas penyiksaan.
BACA JUGA: Tak Tersorot, Anak Ibnu Jamil Merupakan Timnas U-12 dan Berhasil Menangkan Kejuaraan
Berbagai drama dilakukan Ventje untuk menutupi kesalahannya.
BACA JUGA: Dituding Miliki Hubungan Spesial, Perempuan ini Ungkap Ayu Ting Ting Miliki Rasa pada Raffi Ahmad
Bahkan ia seperti terlihat sangat bersalah dan terus menangis saat menemani jenazah anaknya yang sedang di autopsi.
Kenyataannya, Ventje telah melakukan pembunuhan bahkan juga penyiksaan.
Ventje berada di rumah saat kejadian, yaitu pada Minggu ( 12/8/2018).
Ventje mendorong Daud hingga anaknya terlempar dan jatuh serta membentur tembok.
Karena terbentur terlalu keras, Daud kemudian tak sadarkan diri. Mengetahui anaknya tak sadarkan diri, Ventje kemudian menusuk perut anaknya dengan pisau yang ia ambil dari meja dapurnya.
BACA JUGA: Delon Digugat Cerai, Ini Tanggapan Sandra Dewi Selaku Sahabat Terdekat
"Setelah menusuk pisau dan tertancap di perut, kemudian tersangka menggendong anaknya keluar rumah sambil berteriak minta tolong," ungkap Kapolres Minahasa, AKBP Christ Pusung.
BACA JUGA: Tertutup Soal Kehidupannya, Anggun Cipta Sasmi Hari Ini Langsungkan Pernikahan di Bali
Padahal, ialah yang berada di balik drama pembunuhan anaknya yang sengaja ia buat-buat, seolah ia yang menjadi pahlawan menyelamatkan anaknya dalam keadaan tak bernyawa.
Mengetahui bahwa Ventje-lah dalang di balik meninggalnya Daud, Penatua Arvia Kamagi, tante Daud hingga saat ini masih tidak menyangka dengan tindakan yang dilakukan Ventje.
Kepada Tribun Manado, Arvia mengaku bahwa ia masih sangat kaget dengan insiden yang menimpa keponakannya.
"Daud adalah ponakan saya, tidak menyangka seperti ini. Kenapa bisa jadi seperti ini. Dia anaknya tidak nakal, bahkan dia anak dengar-dengaran (nurut), tega sekali," ujar Arvia.
Tak hanya tantenya, tetangga Daud juga kaget mengetahui bahwa biang keladi dari kematian Daud merupakan Ventje.
BACA JUGA: Yeslin Wang Sampai Sakit Karena Cekcok, Delon : Yeslin Wanita Terbaik Dalam Hidupku!
BACA JUGA: Ternyata Pelaku Pembunuhan SPG Ini, Sudah 2 Kali Membakar Temannya Hingga Tewas!
Menurut tetangga yang bernama Deimer Waroka, Ventje merupakan laki-laki yang memiliki sisi rohani yang sangat baik.
Keluarga Ventje selalu rajin ke gereja dan melakukan ibadah, bahkan memiliki kepribadian yang baik.
"Tidak menyangka bapak sendiri bertindak sebejat itu pada anak. Kami mengira pelakunya yang lain, ternyata bapakmya sendiri," ungkap Deimer.
Pasca meninggalnya Daud, rumah duka ramai dikunjungi kerabat dan sanak saudara.
BACA JUGA: Yeslin Wang Sampai Sakit Karena Cekcok, Delon : Yeslin Wanita Terbaik Dalam Hidupku!
Tetapi ibu Daud, Windi Tanoiwas masih sangat terpukul menghadapi kenyataan anaknya meninggal dunia di tangan suaminya sendiri.
"Tolong jangan dulu diwawancarai dalam keadaan begini. Sekali lagi, tolong ya," ujar seorang keluarga pada wartawan yang datang ke rumah duka.
Windi masih terlihat sangat terpukul dan seolah belum menerima bahwa anaknya kini telah tiada.
Saat ini, Ventje ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan dan terjerat pasal 80 ayat 3 dan 4, Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
BACA JUGA: Lakukan Metode Ini, Bisa Membersihkan Paru-paru dalam 3 Hari
"Ancaman pidana paling lama 15 tahun dan denda Rp 3 miliar ditambah 1/3 bila dilakukan," tutup Christ Pusung. (*)