Tak Sekedar Seru Dilakukan, Siapa Sangka Lomba 17 Agustus Ini Ternyata Punya Cerita Di Baliknya!

By Amelia Puteri, Jumat, 17 Agustus 2018 | 20:58 WIB
Makna lomba 17 Agustus yang ternyata menyedihkan (Travel Kompas)

Nakita.id - Perayaan 17 Agustus biasanya erat dihubungkan dengan ragam lomba yang diadakan.

Sebut saja seperti lomba tarik tambang, makan kerupuk, balap karung, panjat pinang, dan lain sebagainya.

Momen perayaan tersebut memang sangat menyenangkan, apalagi ketika mendapatkan hadiah karena menjadi juara.

Lomba-lomba ini juga tak pernah lekang oleh waktu ya, Moms.

BACA JUGA: Jadi Asisten Artis Digaji Rp 30 Juta Per Bulan Sampai Bisa Bangun Mushola, Moms Mau?

Moms mungkin pernah ikut lomba 17-an dari masih kecil, hingga membina keluarga dengan pasangan dan Si Kecil.

Namun, tahukah Moms, lomba-lomba ini bukan berarti tak memiliki makna, lo!

Berikut ini pesan dibalik permainan lomba 17 Agustus yang paling legendaris di Indonesia.

1. Makan Kerupuk

Ternyata lomba ini memiliki pesan cukup mendalam.

BACA JUGA: Anak Marcella Zalianty Mengidap Tumor Otak, Kenali Tanda Ini Pada Si Kecil Terutama No. 8!

Walaupun dahulu masyarakat Indonesia makan apa adanya, tetapi tetap bersemangat merebut kemerdekaan dari penjajah.

Makanan yang mudah terjangkau bagi masyarakat satu di antaranya yaitu kerupuk.

Tidak diketahui siapa yang pertama kali yang menemukan ide lomba ini.

Cara main lomba ini yakni kerupuk diikat dengan tali dan ditempatkan sejajar pada posisi mulut peserta lomba.

BACA JUGA: Lingkungan Terlalu Bersih Bisa Jadi Penyebab Leukimia, Ini Alasannya

Peraturannya sederhana, peserta akan makan kerupuk sambil berdiri dengan tangan terikat.

Setelah aba-aba selesai, peserta akan berlomba-lomba menghabiskan kerupuk tercepat.

Peserta yang paling cepat menghabiskan kerupuk dinyatakan sebagai pemenang.

2. Balap Bakiak

BACA JUGA: Lucinta Luna Ribut dengan Fotografer Deon Angkasa Bilang Tak Profesional, Deon Berikan Klarifikasi: "Lo Yang Salah!

Bakiak adalah sebuah sandal yang terbuat dari kayu dengan pengikat karet.

Untuk lomba balap bakiak umumnya satu sendal dapat diisi 2-4 orang.

Regu yang pertama menginjak garis finish dinyatakan sebagai pemenang.

Permainan balap bakiak ini juga tak lepas dari makna kemerdekaan.

BACA JUGA: Ditanya Nia Ramadhani, "Kalau Ngga Ada Mama Papa Mau Sama Siapa?" Begini Ekspresi Mikhayla

Filosofi lomba ini yakni untuk mencapai kemerdekaan kita harus bergotong-royong.

3. Lomba Balap Karung

Lomba tradisional ini juga masih populer di Indonesia.

Menurut berbagai sumber, lomba ini terlahir dari wujud perayaan atas kemerdekaan Indonesia.

Saat dijajah masyarakat Indonesia sulit mendapat pakaian layak karena bahan sandang banyak diambil oleh penjajah.

BACA JUGA: Bikin Gemas! Putri Charlotte Lambaikan Tangan ke Camilla dan Pangeran Charles

Mau tak mau pribumi mengunakan pakaian yang terbuat dari bahan karet, plastik, atau karung goni.

Karung ini memilik tekstur kasar terasa gatal ketika digunakan.

Setelah merdeka dari penjajah, masyarakat mewujudkan kemerdekaan dengan menginjak-injak karung.

4. Tarik Tambang

BACA JUGA: Potret Menggelitik Syahril Ramadan dengan Pemain Sepak Bola Dunia, Wow Editannya Jago Banget!

Lomba ini melibatkan dua regu.

Dua regu berada di posisi saling berhadapan dengan memegang seutas tali tambang.

Di tengah tali tambang ada penanda batas berupa tali.

Masing-masing regu kemudian berlomba menarik tali tambang sekuat mungkin agar regu lain melewati garis batas.

BACA JUGA: Berikut 6 Pertanyaan yang Sebaiknya Ditanyakan ke Dokter Kandungan

Lomba ini tak sekedar tarik-menarik tali tambang.

Permainan ini mengajarkan bahwa untuk mengalahkan lawan atau penjajah diperlukan persatuan dan kekuatan bersama.

5. Panjat Pinang

Panjat Pinang menjadi lomba tradisional yang populer di Indonesia hingga saat ini.

Kegiatan ini ternyata sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

Ketika ada hajatan atau pesta pernikahan, orang Belanda akan menyisipkan permainan panjat pinang.

BACA JUGA: Gemar Berbusana Serasi, Ini Penampilan Kate, Pangeran William, dan Kedua Anaknya yang Memesona!

Kegiatan ini memang diperuntukkan bagi warga pribumi.

Hingga sekarang panjat pinang masih menjadi lomba andalan saat 17 Agustus.

Peserta yang pertama kali mencapai puncak pinang berhak mengambil hadiah.

BACA JUGA: 7 Aturan Keluarga Kerajaan Inggris Saat Bepergian dengan Pesawat, No. 6 Agak Aneh!

Hadiahnya pun beragam dari peralatan dapur, sepeda, hingga barang elektronik.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa lomba 17 Agustus adalah selebrasi kemerdekaan Indonesia.