Bingung Anak Cengeng Terus? Mungkin Dia Perlu Berlatih Olahraga, Ini Alasannya

By Nakita_ID, Senin, 20 Agustus 2018 | 18:45 WIB
Ilustrasi anak berolahraga (iStock)

Nakita.id - Tu, wa, ga, pat, begitu bunyi hitungan gerakan berulang.

Badan bugar, tak mudah menyerah.

Apalagi manfaat berolahraga?

Ternyata bila Si Kecil kerap cengeng, sifat itu bias dihilangkan dengan berolahraga!

BACA JUGA: Mytha Lestari Bepergian Sebelum 40 Hari Pasca Lahiran, Adakah Bahayanya?

Mengasah Sportivitas

Olahraga dipercaya sebagai media paling efektif untuk mengasah sportivitas.

Contoh yang paling mudah dilihat adalah setiap kali memulai pertandingan selalu diawali dan diakhiri dengan jabat tangan.

Meski sederhana, tapi hal kecil ini punya makna yang dalam.

Jabat tangan di awal menunjukkan kesiapan untuk bertanding, berjuang sekuat tenaga untuk menang.

Setelah pertandingan usai, ditutup dengan jabat tangan yang bermakna memberi selamat pada pemenang, semua sudah selesai di lapangan, kalau tidak puas dengan pertandingan yang telah dilakukan, mari bertanding lagi.

BACA JUGA: Dampak Hipertiroid yang Diderita Istri Delon, Dapat Merusak Kesuburan

Bahkan petinju yang baku pukul demikian hebatnya di atas ring, tidak akan melanjutkannya di luar ring.

Hal sederhana itu bisa diajarkan pada anak, bahwa dalam olahraga semua harus selesai di lapangan.

Kalau tidak puas dengan hasilnya, tidak boleh dilanjutkan di luar lapangan.

Si Kecil juga akan belajar, kemenangan hanya bisa diperoleh dengan kerja keras dan latihan sungguh-sungguh, bukan melalui jalan pintas atau cara curang.

Contoh, pemain yang menggunakan doping–obat kuat- untuk meningkatkan performanya, kalau ketahuan akan didiskualifikasi dan mendapat sanksi tidak boleh bertanding.

BACA JUGA: Kalau Bisa Bikin Martabak Mercon Ini Sendiri, Kenapa Harus Beli?

Dalam kehidupan sehari-hari hal ini penting, bahwa segala hal yang diinginkan harus didapat dengan kerja keras serta kejujuran.

Sportivitas yang terbangun melalui olahraga, nantinya akan terbawa dalam pembentukan karakter anak.

Dalam kehidupan sehari-hari, hal itu bisa berwujud kerja keras dan belajar sungguh-sungguh untuk mendapat prestasi terbaik, mudah minta maaf dan memaafkan, tidak berlaku curang, menghargai orang lain, pantang menyerah.

Nah, selain itu, Si Kecil belajar untuk tidak cengeng, berlapang dada dengan kekalahan, bersedia mengakui kehebatan orang lain, tidak iri hati, dan sederet hal positif lainnya yang dikembangkan dari nilai-nilai sportivitas.