Dianggap Tak Seberuntung Joni, Pemanjat Tiang yang Putus Sekolah Kini Bisa Sekolah Hingga S-1

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Kamis, 23 Agustus 2018 | 09:10 WIB
Reza Mangar (kiri) dan Joni (kanan), pemanjat tiang (kolase instagram)

 

Nakita.id - Yohanes Ande Kala Marcal atau yang akrab disapa Joni (13) dianggap sebagai pahlawan karena telah menyelamatkan upacara HUT RI ke-73 di Atambua, Nusa Tenggara Timur.

Joni berusaha memanjat tiang bendera untuk mengambil kait tali bendera yang terlepas dan tersangkut di ujung tiang bendera.

BACA JUGA:  Selain Rumah Akan Direnovasi, Joni Juga Dapat Beasiswa Hingga Sarjana

Aksi heroiknya ini mendapat berbagai apresiasi, baik dari pemerintahan hingga selebritis.

Selain dapat bertemu Presiden Jokowi, melihat Opening Ceremony Asian Games 2018, dan bertemu selebritis idolanya, tak tanggung-tanggung, Jni juga mendapat hadiah renovasi rumah dan beasiswa melanjutkan sekolah hingga jenjang Strata 1 atau S-1 dari PLN.

Joni dapat renovasi rumah dan beasiswa S-1

Ternyata aksi heroik memanjat tiang demi menyelamatkan pengibaran bendera tak hanya dilakukan oleh Joni, sebelumnya pada 2017, aksi serupa juga sempat terjadi.

Aksi heroik tersebut pernah terjadi di kampung wilayah perbatasan NKRI, di Kota Dobo.

Reza Mangat, siswa putus sekolah asal Kota Dobo juga pernah memanjat tiang bendera dalam rangka HUT ke-15 Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku di Lapangan Yos Sudarso, Dobo, Senin (18/12/2017).

Dilansir dari Nakita.id, kisah Reza ini awalnya viral melalui unggahan Karel Ridolof Labok, salah satu warga Aru.

BACA JUGA: Anthony Ginting Cedera dan Terkapar di Pinggir Lapangan, Lawannya Justru Lakukan ini!

Melalui akun Facebook-nya, Labok menulis unggahan berikut.

"Lihat Joni, bocah SMP di perbatasan NKRI tepatnya Provinsi NTT yang viral di seluruh media nasional karena aksi heroiknya memanjat tiang bendera hingga sang saka merah putih bisa berkibar lagi saat upacara bendera dalam rangka peringatan HUT RI ke 73 tahun 2018 kemarin, saya jadi teringat aksi yang sama pada oleh Reza Mangar, seorang bocah kampung di wilayah perbatasan NKRI, tepatnya di Kota Dobo," ungkap Labok.

BACA JUGA: Gemilang di Arena Asian Games 2018, Begini Keromantisan Marcus Gideon di Luar Laga

"Joni setelah aksi heroik itu, viral di media nasional, lalu diperlakukan negara secara 'luar biasa', terbang ke Jakarta ketemu Mentri, Pangab TNI, dan Presiden, dapat beasiswa, dijamin masuk Tentara sesuai cita-cita, sedangkan Reza, setelah aksi heroik, viral hanya di media sosial lokal, lalu dapat jabat tangan dari Kepala Dinas, dan diperlakukan secara 'biasa diluar'," tambahnya.

"Tidak terdengar kabarnya lagi hingga kini, kembali ke hidupnya yang tetap miskin bersama orang tuanya, entah cita-citanya bisa tercapai atau tidak," tulis Labok.

Unggahan Labok ini akhirnya menjadi perhatian. Petinggi negara, mulai dari TNI hingga pengusaha lain mencari keberadaan Reza Mangar, si pemanjat tiang bendera tersebut tinggal.

Reza Mangar diketahui tinggal di Desa Waria, Kecamatan Aru Utara Timur Batuley ini merupakan anak yatim-piatu yang tinggal bersama neneknya.

Reza merupakan anak yang putus sekolah dan kesehariannya kini menjadi pembantu nelayan demi menyambung hidupnya bersama sang nenek.

Akhirnya, dengan bantuan beberapa pihak, Reza Mangar juga tak kalah mendapat apresiasi seperti layaknya Joni.

Reza mendapat bantuan dari PLN Rayon Dobo  dan juga dari Panglima TNI.

BACA JUGA: Selain Tuai Pujian, Gading dan Gisel yang Biarkan Gempi Bantu Pekerjaan Pengasuh Juga Dinyinyir!

BACA JUGA: Cara Simpel Mendapatkan Lekuk Tubuh yang Ideal, Bagai Gitar Spanyol!

Salah satu akun Instagram atas nama Fahdiana Intan selaku karyawan PLN, menyampaikan bahwa Reza yang sudah putus sekolah tersebut akan mendapat bantuan dari PLN, berupa beasiswa sekolah hingga Strata 1.

Dan bantuan tersebut telah disampaikan langsung ke kediaman Reza, melalui neneknya, lantaran Reza merupakan anak yatim piatu.

Tak hanya beasiswa sekolah, Reza juga mendapat apresiasi dari Panglima TNI, dengan mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp10 juta.

Kini, Reza mendapat apresiasi yang sama rata dengan Joni atas aksi heroiknya.

Setelah putus sekolah selama beberapa waktu, ia bisa kembali mengenyam pendidikan bahkan hingga S-1 secara gratis karena ia telah dengan berani menyelamatkan lancarnya pelaksanaan upacara beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Kisah Bu Tien Soeharto, Berada di Dalam Kandungan Selama 12 Bulan!