Jadi Pose Foto Andalan, Rupanya Ini Alasan Mengapa Atlet Senang Menggigit Medali

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Kamis, 23 Agustus 2018 | 20:53 WIB
Kisah dibalik pose andalan atlet menggigit medali (intisari)

Nakita.id - Menjadi tuan rumah Asian Games ke-18, hingga kini Indonesia berhasil meraih 8 medali emas.

Medali emas ke-8 didapat Aries Susanti Rahayu dari cabang olahraga panjat tebing nomor speed climbing putri di Jakabaring Sport City, Palembang dan mengungguli rekan satu senegaranya, Puji Lestari. 

Tambahan satu medali emas dari panjat tebing membuat Indonesia menyamai prestasi 40 tahun lalu.

Kala itu, di Bangkok pada 1978 Indonesia meraih 8 emas, 7 perak, dan 33 perunggu. 

Di berbagai sumber berita dan media sosial, para atlet tak segan menunjukkan kebahagiaan saat berhasil menerima medali kemenangannya.

Selain senyum bangga, jika diperhatikan hampir semua atlet yang berhasil meraih medali berfoto dengan pose yang unik.

BACA JUGA: Ini 5 Alasan Mengapa Harus Makan Anggur Merah, Bisa Cegah Kanker

Yaitu dengan gaya menggigit medali emas yang terlah berhasil mereka dapatkan.

Sebenarnya tak hanya atlet Indonesia, kebanyakan atlet di gelaran pesta olahraga akan berpose serupa.

Seolah hal ini sudah menjadi andalan dalam dunia olahraga.

Tak sekadar pose, ternyata ada sejarah di balik pose unik tersebut.

Dilansir dari Today I Find Out, medali emas dahulu terbuat dari emas murni 24 karat tanpa campuran apa pun.

Hal ini menyebabkan medali tersebut lebih lunak dibandingkan besi dan mudah bengkok.

Oleh karenanya, atlet yang berhasil memenangkan medali emas akan menggigitnya hanya untuk memastikan apakah medali yang mereka dapatkan terbuat dari emas asli atau hanya plat perak berlapis emas.

BACA JUGA: Intip Kediaman Mewah Vlogger Tasya Farasya yang Serba Ungu, Dapur Uniknya Curi Perhatian

Medali yang terbuat dari emas 24 karat tersebut jika asli akan meninggalkan bekas bentuk gigitan gigi setelah digigit.

Sedangkan, medali yang terbuat dari silver berlapis emas tetapi tidak berbekas namun lapisan emasnya akan sedikit tergores.

Namun, medali emas 24 karat sudah tidak lagi dikeluarkan terakhir digunakan saat Olimpiade Musim Panas di Stockholm, Swedia pada tahun 1912.

Dilansir dari CNN, rata-rata medali emas Olimpiade sejatinya terbuat dari 494 gram perak dan 6 gram emas.

Dengan demikian, medali pada perhelatan Asian Games 2018 kali ini juga bukan 100% emas murni 24 karat.

Kendati begitu, mengapa atlet masih tetap berfoto dengan pose demikian?

BACA JUGA: Mytha Lestari Unggah Pose Tidur Favorit Putranya, Warganet Malah Salah Fokus

Pose unik tersebut rupanya sudah menjadi tradisi, meski mereka tahu sudah tidak ada gunanya lagi memeriksa kadar emas dalam medali itu.

Momen dan pose semacam ini biasanya dilakukan dalam sesi foto-foto setelah pemberian medali dan menyanyikan lagu kebangsaan.

Biasanya, fotografer yang juga akan meminta para atlet berpose menggigit medali demi estetika foto serta menunjukkan semangat kemenangan yang berhasil diperoleh.