17 Tahun Menggeluti Bulu Tangkis, Taufik Hidayat Ungkap Kenyataan Perjuangan Atlet

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Jumat, 24 Agustus 2018 | 15:12 WIB
Taufik Hidayat ungkap kenyataan perjuangan atlet (instagram.com/@th_natanayo)

 

Nakita.id - Pebulu tangkis putra Anthony Ginting sedang menjaid buah bibir di Indonesia.

Kendati gagal meraih poin saat melawan Cina pada laga tunggal putra pertama, ia mendapat dukungan dan simpati masyarakat Indonesia.

Ginting berhasil mencuri poin di gim pertama dengan perolehan skor 21-14 lawan Shin Yuqi.

Di gim kedua, Ginting harus rela kalah tipis dengan perolehan skor 21-23.

Sayangnya dalam gim ketiga, laki-laki berusia 22 tahun ini mengalami cedera yang cukup serius sehingga harus ditandu keluar lapangan saat laga dinyatakan telah selesai.

Berbicara mengenai dunia bulu tangkis Indonesia, kita tentu sudah tak asing dengan Taufik Hidayat mantan pebulu tangkis tunggal putra Indonesia.

BACA JUGA: 6 Zodiak Ini Gampang Stres Karena Sering Memikirkan Hal Sepele, Moms Salah Satunya?

Putra pasangan Aris haris dan Enok Dartilah ini berhasil meraih medali emas untuk Indonesia pada Olimpiade Athena 2004 dengan mengalahkan Seung Mo Shon dari Korea Selatan di babak final.

Pada 21 Agustus 2005, Taufik menjadi juara dunia dengan mengalahkan pemain peringkat 1 dunia, Lin Dan di babak final.

Prestasi itu sukses mengantar Taufik menjadi pemain tunggal putra pertama yang memegang gelar Kejuaraan Dunia BWF dan Olimpiade secara berturut-turut.

Sebagai pemain tunggal putra, Taufik juga mencatat sejarah sebagai pemain bulu tangkis dengan pukulan smash tercepat yang mencapai 305 km/jam pada semifinal Kejuaraan Dunia 2006 di Madrid.

Kendati sudah pensiun dari dunia bulu tangkis, ia tetap aktif terlibat dalam pesta Asian Games 2018 dengan memberi dukungan penuh untuk para atlet bulu tangkis.

Dalam akun Instagramnya, Taufik membagikan kebersamaannya bersama dua pemain bulu tangkis Indonesia, Fajar Alfian dan Anthony Sinisuka Ginting.

BACA JUGA: Komentar Krisdayanti di Instagram Aurel Tuai Banyak Komentar, Kenapa?

Dalam foto terlihat ketiga kebanggaan Indonesia itu sedang duduk berjejer di sebuah meja makan.

Taufik terlihat gagah mengenakan kemeja putih dan diapit kedua atlet, Fajar yang mengenakan kaus berkerah berwarna merah serta Anthony mengenakan kaus berwarna jingga.

BACA JUGA: Iko Uwais Tolak Adegan Ciuman di Film Hollywood, Ini Respons Produser!

Sebagai seorang mantan atlet yang sudah mengalami manis getirnya lapangan, Taufik memberikan kenyataan yang menohok dalam keterangan fotonya.

Bagi pria berusia 38 tahun itu, semua atlet hanya bisa terus berlatih dan berdoa dan menciptakan 99% upaya.

Sedangkan 1 persennya harus berpasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dengan usaha yang sekuat tenaga, segala hal bisa menjadi mungkin untuk dicapai.

BACA JUGA: Mudah dan Murah, Ini 6 Cara Agar Agar Awet Muda dan Jaga Berat Badan

Tercatat selama 17 tahun menekuni karier sebagai pebulutangkis profesional dan sudah meraih 27 gelar juara, ia mengakui jika ranking itu tidak mempengaruhi.

Menurutnya yang terpenting ialah setiap pertandingan selalu tercapai hasil yang stabil.

Taufik menyatakan bahwa tidak ada alasan pemain kalah dengan ranking yang lebih rendah atau lebih atas dari atlet itu sendiri.

"Support to @sinisukanthony @fjralf95 kita hanya bisa latihan dan latihan dan ber doa.dengan begitu kita sudah nemenuhi 99 persen upaya kita. 1 persennya di tangan yg di atas.kalo kita sudah berusaha apasih yg gak bisa?"

"Kalo sekarang rangking itu gak ngaruh, yg penting setiap pertandingan hasilnya stabil udah bagus.tidah ada lagi alasan pemain kalah sama rangking yg lebih rendah atau di atasnya," demikian caption yang tertulis.

BACA JUGA: Ditanya Kriteria Menantu Oleh Boy William, Jawaban Najwa Shihab Diplomatis