Selama 133 Hari, Seorang Laki-Laki Terapung Sendirian di Laut dan Lakukan Hal Ekstrem Ini untuk Bertahan Hidup

By Riska Yulyana Damayanti, Senin, 10 September 2018 | 19:52 WIB
Poon Lim yang terapung di lautan sendirian selama 133 hari (Intisari.grid.id)

Baca Juga : Salah Pilih Model Rambut Bisa Rusak Penampilan , Ini Model Rambut Sesuai Bentuk Wajah

Wajah Poon Lim

Baca Juga : Harga Rumahnya Fantastis, Begini Tampilan Hunian Keluarga Kardashian - Jenner

Karena Poon tidak bisa berenang, mau tidak mau ia hanya menunggu kapal yang lewat untuk membantunya atau menarik rakitnya ke daratan.

Selama itulah ia harus benar-benar berusaha untuk bertahan hidup, Poon mengaku untuk menghilangkan rasa lapar dan bertahan dari dehidrasi ia harus meminum darah Hiu.

Dengan berani, ketika ada hiu yang lewat ia menusuknya dengan kait yang ada dalam rakit, memotog usunya dan meminum darah ikan hiu tersebut.

Selama itu pula Poon mengalami mabuk laut, kulit terbakar karena panas matahari, kedinginan di malam hari dan penurunan tingkat psikologis.

Baca Juga : Yakin Kepiting Salah Satu Hidangan Laut yang Sehat untuk Dikonsumsi?

Malangnya, ketika ada kapal yang lewat mereka tidak mau menolongnya dan hanya berlalu melewati Poon.

Ketika kapal induk milik Angkatan Laut Amerika Serikat melihatnya, berharap menolong Poon mereka malah mencurigainya sebagai pasukan mata-mata China atau Jepang.

Karena kesabarannya, akhirnya melihat warna air laut yang berubah dan tanah laut terasa dangkal yang berarti Poon sudah dekat dengan daratan.

Baca Juga : Catat, Ini Kesalahan Orangtua Saat Memberi Parasetamol Untuk Anak

Tanggal 5 APril 1943, Poon diselamatkan oleh nelayan Berazil setelah sebelumnya menghabiskan 133 hari terapung di lautan tanpa teman.

Karena hal tersebut, ia memecahkan rekor waktu terlama di lautan sendirian.

Sebelum akhirnya Poon meninggal pada 1991, Poon Lim mengatakan pesan terakhirnya "Saya harap tidak ada yang memecahkan rekor yang telah saya buat."

Semoga saja memang benar tidak ada lagi manusia yang merana dalam kesendirian terapung di alut lepas tanpa erbekalan yang cukup.