Makin Sering, Fenomena Gagal Menikah Setelah Bertahun-tahun Pacaran Seperti Luna Maya Dipicu 6 Hal Ini!

By Kirana Riyantika, Rabu, 19 September 2018 | 07:04 WIB
Fenomena gagal menikah, seperti Luna Maya (Kolase/Nakita.id)

Nakita.id – Setiap orang tentunya memiliki kisah asmara yang unik.

Cerita cinta yang berbeda-beda tersebut membuat banyak pembelajaran yang bisa dipetik.

Baru-baru ini, kisah cinta pasangan selebriti yang tengah menjadi sorotan adalah Luna Maya dan Reino Barack.

Pasalnya, hubungan mereka yang dikenal romantis dan harmonis berujung kandas setelah 5 tahun menjalin ikatan cinta.

Baca Juga : Luna Maya Berkali-kali Gagal Menikah, Selain Depresi Ini Efek Negatif Lainnya Perempuan Batal Menikah

Publik awalnya mengira Luna Maya akan segera menikah, mengingat usianya sudah menginjak 35 tahun, sedangkan usia Reino sudah menginjak 37 tahun.

Namun, semua keputusan telah dibuat dan pasangan tersebut memutuskan berpisah.

Berbagai spekulasi mengenai kandasnya hubungan keduanya mulai bermunculan.

Publik berpendapat bahwa hubungan Luna dan Reino kandas karena terhalang restu orangtua, tidak adanya kesiapan, dan masih banyak lagi.

Luna Maya mencurahkan isi hatinya mengenai permintaan maaf mengenai kesalahannya dalam 5 tahun menjalin hubungan dengan Reino.

Beberapa waktu lalu, Reino Barack mengungkapkan alasan dibalik keputusannya berpisah dengan Luna Maya.

Baca Juga : Reino Barack Putuskan Luna Maya, Ternyata Sebelumnya Pernah Patahkan Hati Artis Cantik Ini

Melalui tayangan yang diunggah di kanal YouTube Cumicumi, Minggu (16/9/2018) kemarin, Reino pun membocorkan alasan putusnya hubungan yang sudah terjalin 5 tahun itu.

"Karena banyak sekali faktor. Sebetulnya kalo dari segi personality awalnya sih tidak ada masalah, cuman waktu akhir-akhir aja sih, kita ada bentrok sedikit," tutur Reino.

Tak hanya itu, ternyata permasalahan keluarga yang sedari dulu menjadi isu alasan Luna dan Reino tidak dapat bersama masih ada hingga sekarang.

Selama ini, Luna Maya selalu menyebutkan bahwa keluarga Reino belum memberikan restu kepada mereka.

"Dan tentu dari pihak keluarga juga masih ada beberapa konsiderasinya, masih janggal kali," sambung Reino.

Di sisi lain, Reino sendiri mengaku belum ingin membangun rumah tangga, sedangkan Luna Maya sebaliknya.

Baca Juga : Sifat Jelek Luna Maya Ini yang Buat Reino Barack Paling Tidak Suka!

"Saya juga kalo gak pernah salah pernah bilang, tujuan saya ini belum mau menikah. Dan dibilang keputusan sendiri ya gak juga, ya memang dikasih perasaan sama Tuhan ya begitu. Ada sesuatu yang janggal, gitu," lanjutnya.

Selain itu, secara mengejutkan Reino mencurahkan isi hatinya mengenai rasa kecewanya terhadap Luna Maya.

Reino mengira selama menjalin hubungan dengan Luna, ia adalah pasangan yang baik, dari segi mental maupun psikologis.

"Sebagai pasangan saya pikir saya sudah melakukan yang terbaik. Tapi mungkin belum," ujar pria berusia 34 tahun itu.

"Karena ya setelah perjuangan durasi, kita udah jalan sama-sama udah lima tahun, ternyata hasilnya saya kurang sreg sih. Saya sebetulnya dikecewakan, sangat, sama dia," lanjutnya.

Namun sayangnya Reino tidak mau menjelaskan secara terperinci hal apa dari Luna Maya yang membuatnya kurang sreg.

Fenomena batal menikah setelah pacaran bertahun-tahun

Nah, Moms tentunya sebagian besar orang berpikir bahwa sebelum memutuskan untuk menikahi seseorang, ada baiknya untuk mengetahui kepribadian calon pasangannya tersebut.

Fase perkenalan kepribadian ini sering disebut sebagai pacaran.

Tujuan akhir dari suatu hubungan tentunya adalah pernikahan. Pernikahan menjadi bukti cinta dengan mengucapkan janji suci saling menjaga dan mendampingi sehidup semati.

Dikutip dari psychologytoday.com, banyak peneliti yang mengungkapkan keuntungan pernikahan.

Penelitian ilmiah telah lama memujikan manfaat dari menikah, dari kebahagiaan hingga kesehatan yang lebih baik .

Para peneliti di Michigan State University baru-baru ini melakukan penelitian yang menyarankan bahwa pria yang sudah menikah memiliki lebih banyak keuntungan daripada menjadi bujangan.

“Berada dalam hubungan romantis jangka panjang dengan seseorang yang memiliki kepribadian yang cocok menjadi hal yang mendasari kebahagiaan suatu pernikahan,” kata Stevie CY Yap, salah satu penulis studi.

Namun, bagaimana apabila seseorang sudah menjalin hubungan pacaran dengan pasangannya selama bertahun-tahun lalu berujung kandas dan gagal menikah?

Alasan gagal menikah karena ketidakcocokan kepribadian hampir tidak mungkin dalam kasus ini.

Sebab, bagaimana bisa seseorang bertahan dengan kepribadian pasangan yang tak cocok selama bertahun-tahun pacaran?

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Tak Disangka, Ucapan Orangtua Seperti Ini Akan Membentuk Anak Jadi Sombong

Berikut beberapa hal yang menjadi pemicu gagalnya pernikahan setelah bertahun-tahun berpacaran:

1. Dari awal sudah tak ada tujuan pernikahan

Sebagian besar orang memiliki prinsip menjalani hubungan pacaran seperti air yang mengalir.

‘Bila jodoh pasti akan menikah suatu saat nanti, kalau tidak ya sudah’ seolah menjadi hal yang biasa terjadi.

Ternyata, anggapan yang terlalu membiarkan hubungan seperti air mengalir sering membuat orang salah kaprah, Moms.

Dengan mengikuti prinsip seperti di atas, pasangan cenderung akan bermain-main dalam menjalani hubungan dan kurang mengupayakan keharmonisan hubungan.

Ketika menjalani hubungan, orang dengan prinsip tersebut biasanya akan kurang introspeksi diri ketika melakukan kesalahan.

Padahal, seharusnya sedari awal menjalin hubungan pacaran sudah diberi target mengenai rencana menuju ke jenjang pernikahan.

Hal ini dimaksudkan agar pasangan menjalin hubungan secara serius dan tidak main-main.

2.Takut perceraian

Para demografi di Cornell University menerbitkan sebuah penelitian tahun lalu yang menyebutkan bahwa "takut perceraian" adalah alasan mengapa pasangan tidak menikah.

Menurut penelitian: "Di antara pasangan yang hidup bersama, lebih dari dua pertiga responden penelitian mengakui kekhawatiran tentang berurusan dengan konsekuensi sosial, hukum, emosional dan ekonomi dari perceraian yang mungkin."

Beberapa orang begitu takut untuk bercerai kemungkinan karena adanya riwayat perceraian dalam lingkungan atau keluarganya.

Setiap orang tentunya ingin memiliki pendamping hidup dan anak-anak yang lucu, namun ketika perceraian terjadi semua jadi bertambah buruk.

Hal itulah yang membuat beberapa orang berpikir ribuan kali untuk menikah dengan pasangan, meski sudah bertahun-tahun berpacaran.

3. Kualitas hubungan tak bergantung dengan lamanya waktu pacaran

Banyak orang yang berpendapat bahwa hubungan pacaran yang lama akan berbanding lurus dengan kualitas.

Padahal, hal tersebut belum tentu terjadi, Moms.

Hubungan orang yang sudah berpacaran 8 tahun, belum tentu lebih baik daripada hubungan pacaran 2 tahun.

Belum tentu hubungan pasangan yang menjalin hubungan 8 tahun selalu mulus dan tak mengalami putus nyambung.

Bisa jadi, justru pasangan yang telah 2 tahun membina hubungan lebih harmonis dan bisa saling menjaga perasaan satu sama lain.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Kebiasaan Orangtua Seperti Ini Membuat Anak Laki-laki Menjadi Feminin, Kisah Nyata!

Jika hubungan pacaran yang lama itu selalu diwarnai keributan dan ketidak harmonisan, maka bisa dibilang hubungan tersebut memiliki kualitas buruk.

Jadi, kualitas dalam hubungan pacaran bukan melulu mengenai lamanya hubungan, namun sejauh mana antar pasangan saling mengenal dan memahami kepribadian secara mendalam.

4. Perbedaan kriteria mencari pacar dan pendamping hidup

Apa yang pertama kali dipikirkan kebanyakan orang mengenai kriteria mencari pacar?

Mencari yang cantik/tampan? Berpendidikan tinggi? Mapan?

Ternyata, kriteria dalam mencari pacar dan pendamping hidup itu berbeda, Moms.

Ketika mencari pacar, kriteria yang paling jadi prioritas adalah sesuatu yang tampak ‘wah’ di luar, seperti paras, pendidikan, pekerjaan, dan lain sebagainya.

Namun, ketika mencari pasangan hidup, jauh lebih mendalam.

Biasanya para pria akan mencari istri yang bisa memasak, mengurus rumah tangga, menyayangi anak-anak, pintar mengatur keuangan, dan beberapa keunggulan istri lain.

Sedangkan perempuan lebih memprioritaskan pria yang memiliki sikap tanggung jawab, setia, dan keyakinan untuk menjadi imam yang baik untuk keluarga.

Perbedaan prioritas kriteria mencari pasangan inilah yang banyak membuat orang meninggalkan pacar yang sudah lama dikenal dan memilih orang baru yang dianggap memiliki kualitas lebih layak untuk jadi pasangan hidup.

5. Perbedaan prinsip hidup

Perbedaan dalam memiliki prinsip hidup kerap menjadi batu sandungan seseorang dalam membina hubungan ke jenjang pernikahan.

Baca Juga : Reino Barack Putuskan Luna Maya, Ternyata Sebelumnya Pernah Patahkan Hati Artis Cantik Ini

Bagaimana hal itu bisa terjadi? Ketika membicarakan pernikahan, mau tidak mau kita harus terbuka mengenai prinsip hidup dengan pasangan.

Misalnya saja ketika sudah menikah sang pria ingin istrinya kelak menjadi ibu rumah tangga yang fokus mengurus anak-anak, padahal pihak perempuannya sendiri memiliki target karir yang ingin dicapai.

Hal lain yang banyak jadi batu sandungan adalah misalnya ketika pihak pria ingin kelak ketika berumah tangga tinggal bersama orangtua, sedangkan pihak perempuan tidak menginginkan hal tersebut dan memilih untuk hidup mandiri.

Mungkin beberapa hal tersebut terlihat sepele, namun beberapa prinsip tersebut nyatanya banyak menjadi penghalang pasangan untuk memutuskan ke jenjang pernikahan.

6. Perbedaan antara menikah dan pacaran

Pernikahan merupakan momen sakral yang berisi janji setia, mendampingi dalam suka duka hingga maut memisahkan.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tanggung jawab setelah menikah.

Suami dan istri memiliki tanggung jawab yang besar dalam membina rumah tangga dan harus saling berdiskusi ketika mengambil sebuah keputusan.

Berbeda dengan pacaran yang masih memungkinkan untuk bebas menentukan keputusan.

Hal inilah yang kadang membuat seseorang berpikir panjang sebelum menentukan pernikahan.

Itulah dia Moms sederet hal yang mungkin bisa menjadi pemicu gagalnya pernikahan pasangan sejoli meski telah lama berpacaran.