Al Ghazali Pingsan Mendadak Saat Mengendarai Mobil, Waspada 3 Serangan Penyakit Saat Mengemudi

By Maharani Kusuma Daruwati, Rabu, 19 September 2018 | 15:20 WIB
Al Ghazali pingsan mendadak saat berkendara dan ditolong oleh warga (Tribunnews)

Nakita.id - Al Ghazali kini kembali menjadi sorotan publik dan membuat khawatir karena kondisinya.

Putra sulung Maia Estianty dan Ahmad Dhani ini dikabarkan pingsan mendadak ketika sedang mengendarai mobil.

Baca Juga : Belajar dari Kasus Stroke Mat Solar, Jangan Telat Lakukan ini Saat 1 Jam Pertama Serangan

Hal ini pertama diketahui dari unggahan di instagram story salah seorang warganet dengan akun  @megaindah_ps.

Akun tersebut mengunggah foto Al Ghazali tergeletak di lantai depan ruko dan mobilnya yang bertuliskan ALG.

Dalam unggahannya tersebut Mega Indah memberi tahu kalau Al Ghazali mendadak pingsan ketika sedang menyetir di wilayah Jakarta Timur.

Pada unggahannya terlihat ada beberapa luka semacam memar di tangan kiri Al Ghazali.

Kakak kandung El Rumi ini juga terlihat sudah sadarkan diri ketika ditidurkan di lantai.

Warga sekitar pun terlihat mengerumuni dan mencoba untuk menolong Al Ghazali.

Hingga kini belum diketahui pasti apa penyebab pingsannya Al saat berkendara itu.

Ada yang berspekulasi Al tengah dalam pengaruh alkohol namun ada pula yang mengatakan Al kelelahan.

Dhani sendiri mengatakan bahwa Al sedang dalam perjalanan menuju rumah bundanya, Maia.

"Al yang bawa mobil, dia tertidur, pingsan, dia kena setir mobil di dada kirinya, nabrak.

Dia sama temannya, dia yang nyopir. Dia mau ke rumah bundanya," ujar Dhani, seperti dikutip dari Kompas.com.

Begitu sadar, Al dikabarkan langsung menghubungi Dhani dan meminta untuk dijemput.

Melihat dari kasus yang dialami Al Ghazali, ada baiknya kita lebih waspada ketika sedang berkendara, Moms.

Kehilangan konsentrasi saat berkendara baik dengan motor maupun mobil, banyak jadi penyebab sebuah kecelakaan di jalan raya.

Penyebab hilangnya konsentrasi itu sendiri banyak macamnya.

Baca Juga : 'Flash Sale' Mobil Baru On The Road dengan Harga Rp 50 Juta, Berminat? Begini Caranya

Serangan penyakit yang mendadak (sudden illness attack) jadi salah satu dari penyebab hilangnya konsentrasi mengemudi, Moms.

“Dari literatur yang pernah saya baca, ada 3 serangan penyakit mendadak yang bisa jadi pemicu kecelakaan lalu lintas.

Ketiganya adalah serangan jantung, stroke dan epilepsi,” ungkap Jusri Pulubuhu, direktur Jakarta Devensive Driving Consulting (JDDC), seperti dikutip dari GridOto.com. Hal tersebut diamini oleh Steven Silman, dokter umum yang buka praktek di kawasan Senen, Jakarta Pusat.

“Buat pengemudi mobil atau motor terindikasi punya penyakit jantung atau darah tinggi, kelamaan menyetir dengan jarak yang terlalu jauh atau kondisi yang dapat membuat si pengemudi mudah stres jadi faktor pemicu serangan penyakit mendadak,” terangnya. 

Baca Juga : Moms Gemuk Ingin Lakukan Yoga? Ini Panduan Memilih Gerakan Yang Aman

Nah, jadi untuk Moms ataupun Dads yang punya catatan medis berkenaan dengan tiga hal tersebut perlu hati-hati.

Setidaknya agar tidak kehilangan konsentrasi saat mengemudi, perhatikan gejala-gejala saat penyakit itu mulai menyerang. Gejala yang paling kentara bagi mereka yang jantungnya mulai bermasalah adalah timbulnya rasa nyeri di dada atau ulu hati, Moms.

“Tapi paling sering terjadi, serangan jantung itu dimulai dari gejala sesak nafas pada penderitanya,” terang Steve. Sementara bagi yang memang punya sakit hipertensi atau darah tinggi, gejala awal yang gampang dideteksi adalah rasa tegang di bagian leher. 

Agar perjalanan Moms tidak menjadi malapetaka, sebaiknya sebelum berangkat persiapkan terlebih dahulu hal-hal yang bisa mencegah serangan dadakan itu.

Misalnya menentukan kapan waktu istirahat dan jangan lupa, selalu bawa obat yang sudah dianjurkan oleh dokter. Lalu bagaimana dengan epilepsi? “Ini merupakan kelainan pada saraf atau kejang yang berulang ulang. Biasanya tidak disertai oleh demam dan serangannya secara tiba-tiba,” jelas Steven. 

Baca Juga : Potret Menggemaskan Bayi Caca Tengker, Tampil dengan Bando dan PitaBila dilihat dari penjelasan di atas, jelas bahwa orang yang menderita epilepsi sebaik­nya jangan mengemudi.

Meski tak bisa disembuhkan, tapi epilepsi bisa dikontrol bila si penderita rutin minum obatnya. (*)