Rivaroxaban Diklaim Efektif Cegah Stroke, Dokter Tak Akan Berikan Pada Pasien dengan Kriteria Ini

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Jumat, 21 September 2018 | 17:13 WIB
Ilustrasi kriteria pasien penerima obat Rivaroxaban (pexels.com)

 

Nakita.id - Tingginya angka penderita stroke sekarang ini sudah sepatutnya membuat setiap orang lebih aware akan penyakit satu ini.

Stroke adalah gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan aliran darah menuju otak terganggu, dan hal ini muncul secara tiba-tiba.

Secara garis besar, terdapat dua jenis stroke yaitu stroke eskemik yang disebabkan pembuluh darah mengalami penyumbatan dan pecahnya pembuluh darah atau disebut stroke hemoragik.

Stroke terjadi karena beberapa faktor risiko, yang dibedakan menjadi faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi.

Faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah hipertensi, jantung, diabetes melitus, dislipi-demia atau gangguan lemak seperti kolesterol, trigliserida tinggi, kelebihan berat badan (obesitas), dan kekentalan darah.

Sementara, faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah usia, riwayat keluarga, jenis kelamin (prevelansi pada laki-laki 7,1 per 1.000 sementara perempuan 6,8 per 1.000), dan ras/suku.

Baca Juga : Mengenal Kakebo, Solusi Cerdas Menabung ala Jepang Untuk Stay At Home Moms

Data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan pada 2014 menunjukkan, stroke menjadi penyebab kematian tertinggi yaitu 21,1% hampir 2 kali lipat diatas penyakit jantung, diabetes dan hipertensi.