Animo Program Bayi Tabung di Bali Meningkat, Boleh Pesan Jenis Kelamin dan Bayi Bisa Kembar?

By Saeful Imam, Selasa, 25 September 2018 | 14:51 WIB
Program bayi tabung (ifv )

Pasien yang panik lantaran belum bisa hamil padahal pernikahannya belum setahun, kata Ilyas, rentan untuk dimanfaatkan oleh oknum dokter yang hanya mementingkan keuntungan semata.

“Kasihan nanti tubuhnya hancur, dilakukan pemeriksaan yang seharusnya tidak perlu, dan belum waktunya, agar keluar biaya. Mendingan setelah satu tahun tidak hamil, barulah diperiksakan ke dokter agar tidak diperlakukan aneh-aneh,” ungkap Ilyas saat ditemui di RSU Prima Medika pekan lalu.

Baca Juga : Kiat Agar Program Bayi Tabung Berhasil Ala Caca Tengker, Simak Yuk!

Mengapa satu tahun?

Menurut Ilyas, karena dalam satu tahun, ada 12 kali masa subur wanita.

Dalam masa-masa setahun pasca menikah apabila dalam setahun berhubungan belum juga hamil, kata dia, barulah layak mengikuti program bayi tabung.

“Karena sekarang orang kan berpikirnya nikah harus cepat punya anak. Jadi kalau gak hamil, panik. Penyebabnya kan bisa saja dari istri atau suami,” kata Ilyas.

Bahkan, lanjut Ilyas, ada pasien yang belum menikah malah sudah memeriksakan rahim calon istrinya, karena tidak mau hamil pasca berhubungan intim. Biasanya pasien yang begini langsung dia tolak atau tidak mau menanganinya.

“Kalau saya di sini gak mau menangani yang begitu. Kalau sudah setahun mereka menikah, baru saya ambil tindakan. Makanya saya menyarankan agar pasangan hati-hati sebelum mengambil keputusan ikuti program bayi tabung, kasihan tubuhnya nanti,” harap dokter senior jebolan RSUP Sanglah ini.

Baca Juga : April Jasmine Ungkap Rasa Susah Senang Saat Jalani Bayi Tabung, Ingin Hamil Lagi?

Ilyas menyebut saat ini pandangan di masyarakat sudah tidak lagi seperti dulu dalam soal bayi tabung.

Dulu, kata dia, masyarakat masih malu-malu untuk mengikuti program bayi tabung, tapi sekarang sudah tidak demikian.