Animo Program Bayi Tabung di Bali Meningkat, Boleh Pesan Jenis Kelamin dan Bayi Bisa Kembar?

By Saeful Imam, Selasa, 25 September 2018 | 14:51 WIB
Program bayi tabung (ifv )

Efek Samping Kecil

Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Bali, dr Putu Doster Mahayasa SpOG menjelaskan, ada beberapa efek samping atau resiko yang akan dialami pasangan yang mengikuti program bayi tabung.

Namun, selama ini resiko yang dialami oleh pasien yang ditangani masih tergolong resiko ringan, seperti kembung pada bagian perut dan pusing-pusing.

"Salah satu efek samping ikut program bayi tabung adalah hiperstimulasi. Jadi pemakaian obat-obat berlebihan itu bisa menyebabkan hiperstimulasi. Tapi itu sudah dikontrol dengan ketat. Selama ini ada sih kebanyakan yang ringan sampai sedang. Kalau yang berat itu bisa mengancam jiwa. Selama ini paling kembung-kembung dan pusing," ujar Mahayasa.

Baca Juga : Tya Ariestya Umumkan Hamil Anak Kedua, Program Bayi Tabungnya Tak Sepele!

Selain itu, salah satu resiko apabila mengikuti program bayi tabung, pasangan harus siap menerima jika nanti bayinya kembar.

Hal ini memang lumrah terjadi dalam program bayi tabung. Sebab, saat dimasukkan ke dalam rahim, embrio bisa membelah menjadi dua.

Di Bali, khususnya di RS Prima Medika Denpasar, sempat beberapa kali ada kasus bayi kembar dua dan tiga.

Bahkan pasangan yang melahirkan bayi kembar empat belum lama ini adalah hasil dari bayi tabung di RS Prima Medika, yang kemudian dilahirkan di RS Puri Bunda Denpasar.

Dokter bayi tabung di RS Prima Medika, dr Ilyas Angsar SpOG, menceritakan pengalamannya saat menangani pasien bayi tabung yang ternyata bayinya kembar 3 dan kembar 4.

Baca Juga : Tya Ariestya Umumkan Hamil Anak Kedua, Program Bayi Tabungnya Tak Sepele!

Fenomena kembar empat yang lahir belum lama ini, menurutnya, bukan kali pertama terjadi di Bali. Hanya saja, sebelumnya ada pasangan yang tak berani melanjutkan prosesnya.