Tragis, Bocah Kelas 6 Tewas Disengat Lebah Saat Akan Mengambil Kelapa

By Kunthi Kristyani, Selasa, 25 September 2018 | 21:17 WIB
Ilustrasi tersengat lebah (pexels.com)

Lalu mengapa sengaran lebah bisa mematikan?

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Begini Cara Mengatakan Bodoh, Malas, dan Nakal yang Benar Pada Anak

Kematian akibat sengatan lebah bisa jadi karena reaksi alergi (anafilaksis) yang menyebabkan syok.

Sengatan lebah atau tawon bertanggung jawab atas 70% kematian akibat anafilaksis di Inggris dan Wales.

Anafilaksis merupakan suatu alergi berat yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kematian.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Tak Disangka, Ucapan Orangtua Seperti Ini Akan Membentuk Anak Jadi Sombong

Gejala umumnya meliputi ruam gatal, kesulitan menelan, kram perut, mual, penurunan tekanan darah, kesulitan bernapas, hingga pingsan.

Reaksi ini terjadi paling sering pada 15 menit pertama setelah sengat dikeluarkan dari kantungnya dan masuk ke tubuh korban.

Walaupun jarang terjadi, reaksi alergi yang lambat (delayed-onset) bisa juga terjadi.

Bisa menyebabkan kelainan di sendi dimana korban akan merasakan nyeri sendi dan demam, gangguan pada ginjal berupa proses peradangan (nefritis), dan sindrom Gullian Barre yang bisa menyebabkan kelumpuhan pada otot-otot pernapasan, hingga akhirnya berakhir dengan kematian.

Baca Juga : Fenomena Pacaran Lama Tapi Tak Berakhir Pernikahan, Pakar Ungkap Lamanya Waktu Pacaran yang Ideal

Jika ditangani cukup cepat, anafilaksis dapat diatasi dengan suntikan adrenalin.

Dokter menyarankan bahwa orang yang didiagnosis rentan alergi harus membawa adrenalinnya setiap saat.

Pasien juga dapat disembuhkan dari alergi dengan suntikan "imunoterapi" selama beberapa tahun, tetapi ini hanya tersedia di beberapa tempat di Inggris.