Anak Meninggal Usai Dicekoki Cabai Oleh Pengasuh, Ini Bahaya Cabai Bagi Si Kecil!

By Diah Puspita Ningrum, Selasa, 2 Oktober 2018 | 10:42 WIB
Pengasuh di Malaysia paksa balita berusia 2,5 tahun makan cabai (World of Buzz)

Nakita.id - Seorang bayi bernama Muhammad Afif Kamarol Azli terpaksa meregang nyawa setelah pengasuhnya, Asmarani Ghazali, memasukkan cabai hijau ke mulut sang balita.

Kejadian ini terjadi pada 13 Juni 2018 di mana sang bayi yang berusia 2 tahun tersebut sedang tidak enak badan dan merengek tanpa henti.

Sang pengasuh yang berusia 39 tahun tersebut berusaha untuk menenangkan si balita, namun ibu dari tiga orang anak ini ternyata gagal.

Baca Juga : Luluh Lantak Akibat Gempa & Tsunami, Begini Penampakan Palu dari Pantauan Udara, Rata!

Akhirnya perempuan itu mengambil dan mematahkan cabai hijau menjadi dua dan memasukkan cabai tersebut ke mulut sang balita.

Namun, usaha sang pengasuh untuk menenangkan bocah laki-laki ini justru berujung petaka.

Atas tindakan tidak terpujinya tersebut, sang pengasuh dijatuhi hukuman penjara selama 18 bulan oleh Pengadilan Tinggi Seremba, Malaysia.

Baca Juga : Kisah Deby Fatimah, Korban Gempa Palu Meninggal Sehabis Berwudhu & di Hari Ulang Tahunnya!

Putusan tersebut diberikan oleh Hakim Datuk Abu Bakar pada 28 September 2018 setelah sang pengasuh dinyatakan bersalah.

Biasanya, hukum Malaysia akan menjatuhi tindakan seperti ini dengan hukuman 20 tahun penjara dan denda Rp 180 juta.

Namun, hakim menjatuhi hukuman ringan pada Asmarani dengan pertimbangan bahwa dirinya sudah menjadi pengasuh yang baik bagi sang balita selama dua tahun dan langsung mengaku bersalah untuk mempersingkat persidangan.

Baca Juga : Ingin Selesaikan Azan, Agil Abil Meninggal Saat Gempa Tsunami Palu

Dilansir oleh Smithsonian.com, bahwa memberikan makanan pedas dan cabai kepada Si Kecil dapat menyebabkan kematian sama seperti yang dialami Mahammad Afif.

Rasa pedas pada cabai dapat memicu kejang pada Si Kecil yang kemudian berujung kematian.

Mungkin orang kaget ketika mendengar cabai bisa menjadi bahan yang dapat menghilangkan nyawa Si Kecil, namun ternyata hal itu memang benar adanya.

Baca Juga : Foto dan Video Warga Jarah Mal di Palu, Ambil Barang Branded Hingga Elektronik!

Dokter Rubidum menjelaskan bahwa cabai dipenuhi oleh zat bernama capsaisin yang jika dikonsumsi dalam kadar tinggi dapat menjadi neurotoxin.

Neurotoxin sendiri adalah racun yang dapat menyerang sistem syaraf manusia.

Menurut Dokter Rubidium, mengonsumsi capsaicin tidak hanya menyebabkan rasa pedas dan panas, namun juga menyebabkan kulit dan saluran lendir hidung membengkak.

Baca Juga : Anak-anak Korban Gempa dan Tsunami Palu Kembali Bertemu Orangtua Berkat Kekuatan Media Sosial: Saatnya Media Sosial Bergerak!

Selain itu, mengomsumsi capsaisin berlebih juga bisa menjadi penyebab diare dan muntah.

Balita khususnya, mereka tidak akan tahan dengan rasa pedas yang kemudian memberikan reaksi racun pada tubuh mungil mereka.

Dokter Rubidium melarang orangtua untuk menggunakan bahan pedas seperti cabai atau merica untuk menghukum dan mendisiplinkan Si Kecil.

Baca Juga : Potret Haru Pasha Ungu Gotong Jenazah Korban Gempa Palu Hingga Angkat Galon Untuk Kebutuhan Pengungsi

"Poin pertama, kalian tidak boleh memberikan makanan pedas pada balita, kedua menghukum anak-anak dengan cara yang bisa menimbulkan rasa sakit bukan hal yang bijak," ucap Dokter Rubidium. (*)