6 Penyakit yang Sering Terjadi pada Bayi, Bisa Jadi Berbahaya!

By Nila Kusuma Pratiwi, Rabu, 3 Oktober 2018 | 19:41 WIB
Penyakit pada bayi yang sering terjadi (iStock)

Nakita.id - Jika Moms akan atau baru saja melahirkan, Moms mungkin akan belajar informasi dasar tentang penyakit pada bayi.

Selama tahun pertama kehidupan, Si Kecil biasanya menderita beberapa penyakit yang di antaranya dapat mengkhawatirkan.

Beberapa tanda untuk mendeteksi penyakit pada bayi dapat membantu Moms mengambil tindakan dengan menemukan solusi.

Berikut beberapa penyakit yang biasa terjadi pada bayi dan yang harus Moms lakukan:

Baca Juga : Ini Risiko Penyakit Pada Bayi yang Lahir dari Ibu Golongan Darah O

1. SembelitSekitar 30% bayi menderita sembelit, terutama ketika mereka mulai mengonsumsi makanan padat.

Tanda yang jelas terlihat adalah tinja yang keras dan kering, terutama jika ia tidak buang air besar selama tiga hari atau lebih.

Jangan panik jika Moms menemukan darah pada popoknya, karena itu bisa disebabkan oleh kotoran keras yang melewati dubur, beberapa disebut fisura anus.

Untuk mengobati sembelit, cobalah memberi Si Kecil makanan tinggi serat dan kurangi yang bisa membuatnya lebih buruk.

Jika bayi Moms tidak bisa buang air besar selama empat hari berturut-turut, segera konsultasi dengan dokter.

Baca Juga : Hati-hati Moms, Jika Bayi Alami Kerontokan Rambut, 6 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya!

2. PilekSelama setahun pertama, bayi cenderung mengalami beberapa kali pilek yang disebabkan oleh infeksi virus yang memicu pembengkakan hidung dan saluran pernapasan.

Moms dapat mengatasi pilek pada bayi, cobalah menyalakan shower pada pengaturan panas dan menutup pintu kamar mandi untuk menciptakan lingkungan yang beruap.

Kemudian , bawa bayi Moms ke sana beberapa menit karena uap terbukti dapat mengurangi sumbatan.

Hindari obat-obatan kecuali Moms sebelumnya sudah bekonsultasi dengan dokter.

3. DiareVirus dan infeksi bakteri sering menjadi penyebab diare yang juga dapat disebabkan oleh alergi dan intoleransi terhadap makanan dan obat-obatan tertentu.

Jika kotoran berair disertai dengan demam, muntah, mata dan mulut kering, saatnya Moms menghubungi dokter.

Moms juga bisa mencurigai dehidrasi jika popoknya tidak basah seperti biasanya.

Baca Juga : 5 Cara Mengubah Posisi Bayi Sungsang Secara Alami

4. Infeksi telingaIni terjadi saat cairan yang menumpuk di telinga tengah terinfeksi menyebabkan rasa sakit yang hebat sehingga membuat anak susah tidur, membuatnya menangis saat diberi makan dan menjadi rewel dan memukul telinga.

Demam dan cairan yang mengalir dari telinganya mungkin juga terjadi.

Moms bisa merawatnya dengan membiarkan bayi duduk tegak dan meletakkan kompres hangat di atas telinga yang terinfeksi.

Tentu saja, ada obat tetes telinga yang dapat Moms gunakan sebagai penghilang rasa sakit.

Jika tak kunjung ada perubahan, Moms harus segera ke dokter agar tidak terjadi infeksi telinga parah.

Baca Juga : Ini Usia yang Dianggap Miliki Keberhasilan Tertinggi Program Bayi Tabung

5. Virus pernapasanDi antara penyakit umum pada bayi, virus pernapasan atau yang disebut Respiratory Syncytial Virus (RSV) sebagai salah satu yang paling berbahaya.

Ini bisa membingungkan karena dimulai dari demam rendah, batuk dan hidung berair seperti pilek.

Ini juga bisa berlangsung beberapa minggu yang menyebabkan komplikasi seperti bronkitis dan radang paru-paru.

Jika Si Kecil mengalami masalah pernapasanm tidak banyak yang bisa Moms lakukan selain membawanya ke rumah sakit.

Namun, sebagai tindakan pencegahan, hindari merokok di sekitar anak karena asap dapat menyebabkan infeksi di saluran pernapasan.

Baca Juga : Penelitian Terbaru Temukan ASI dan ASIP Memiliki Perbedaan Risiko Diabetes Pada Bayi

6. Gastroesophageal reflux (GER)Ini sangat umum bagi bayi untuk mengalami gastroesophageal reflux (GER), yang terjadi ketika cairan asam memuntahkan kembali ke esofagus.

Alasannya karena pada usia dini seperti itu, sfingter esofagus, otot-otot melingkar antara perut dan esofagus belum sepenuhnya berkembang.

GER menyebabkan rasa sakit terbakar, muntah dan meludah, tetapi penyakit pada bayi membingungkan karena mirip dengan kolik.

Cara praktis untuk mengobati bayi yang sakit dengan GER adalah dengan memberinya makanan yang lebih kecil dan sering, daripada porsi besar yang dapat memperburuk asam lambung.

Juga, dengan memberikan makan lebih banyak akan merangsang produksi air liurnya yang dapat mengurangi efek asam lambung.

Jangan menidurkan bayi setelah memberinya makan karena akan memicu asam untuk mengalir kembali ke esofagus dengan mudah, jadi jagalah Si Kecil tetap tegak.

Baca Juga : Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi, Bagaimana Cara Mendeteksinya?

Perlu diingat bahwa daftar penyakit pada bayi ini mencakup paling umum.

Saran terbaik adalah Moms tetap memperhatikan tanda-tanda sakit pada bayi karena itu akan memungkinkan respon cepat dan Moms perlu beberapa langkah pencegahan seperti mengukur suhu Si Kecil dari waktu ke waktu.

Semakin cepat anak dirawat, semakin cepat ia sembuh.